Sleman, peloporkrimsus.com Kamis, 30 Oktober 2025, UPN “Veteran” Yogyakarta melalui program Hibah Pengabdian Internal yang dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), pada periode Juni hingga Oktober 2025, telah melaksanakan program pendampingan intensif bagi Kelompok Ternak Entok dan Itik Ngudi Mulyo di Dusun Kaliwinih, Jogotirto, Berbah, Sleman.
Ketua program, Gunawan Madyono Putro, menjelaskan bahwa pendampingan ini berfokus pada pengembangan inovasi alat berupa mesin pelumat pakan yang mampu mengolah bahan pakan nabati dan hewani dari lingkungan sekitar mitra.
Inovasi mesin tersebut lahir sebagai respon terhadap kebutuhan peternak yang semakin tertekan oleh tingginya harga pakan pabrikan, yang selama ini menjadi komponen biaya terbesar dalam usaha ternak unggas.
Mesin pelumat yang dibuat dalam program ini memiliki kapasitas 30 kg per jam, sehingga mampu meningkatkan efisiensi proses produksi pakan secara signifikan. Dengan mesin ini, peternak dapat mengolah berbagai jenis dedaunan, biji-bijian, serta bahan hewani seperti keong, bekicot, dan limbah ayam menjadi pakan yang lebih mudah dicerna oleh ternak. Keberadaan mesin ini memungkinkan kelompok untuk memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal dan mengurangi
ketergantungan pada pakan komersial.
Dalam kegiatan pengabdian tersebut, UPN “Veteran” Yogyakarta tidak hanya menyerahkan mesin, tetapi juga memberikan pelatihan penggunaan, perawatan, serta pendampingan teknis agar alat dapat dioperasikan secara mandiri oleh anggota kelompok.
pelatihan yang diberikan telah memberikan dampak nyata bagi peningkatan usaha anggota kelompok. Hal ini terlihat dari penghematan biaya pakan yang signifikan. Kapasitas produksi pakan meningkat hingga 400%, sehingga peternak dapat menyiapkan stok pakan secara lebih efisien. Mesin tersebut juga mampu merajang berbagai jenis dedaunan serta menghancurkan biji-bijian dan bahan pakan hewani seperti keong, bekicot, dan limbah ayam. Dengan kemampuan ini, pemanfaatan sumber daya pakan lokal semakin optimal dan penggunaan konsentrat pabrikan dapat dikurangi hingga 60%.(her)



