Home Berita Warga Pulau Bawean Dilanda Rasa Ketakutan Saat Hujan Lebat.

Warga Pulau Bawean Dilanda Rasa Ketakutan Saat Hujan Lebat.

296
0

Gresik,peloporkrimsus.com – Sepanjang Tahun 2022 akhir hingga sekarang, warga Pulau Bawean merasakan ketakutan di saat hujan lebat turun disertai angin kencang. Hal ini dikarenakan diduga fungsi hutan yang sudah banyak berubah menjadi lahan terbuka dan ditambah lagi dengan aktivitas penebangan kayu sengon secara besar-besaran yang dilakukan oleh pemilik lahan kayu sengon tersebut.

Satu contoh, kejadian tadi malam di Pulau Bawean diguyur hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi sekitar Pukul 23:00 WIB hingga Pukul 05:30 WIB, mengakibatkan adanya banjir bandang dan longsor.

Luapan air dari beberapa aliran sungai yang berada di Kecamatan Sangkapura menggenangi rumah pemukiman warga dan persawahan hingga menyebabkan rumah ambruk, jembatan putus dan jalan desa rusak parah serta Jalan Lingkar Bawean wilayah kota berlumpur.

Banjir bandang baru kali ini yang paling parah terjadi di wilayah perkotaan yakni di Desa Patarselamat, Desa Sawah Mulya, dan Desa Kotakusuma.

Kepolisian Sektor (Polsek) Sangkapura, Polres Gresik bersama beberapa anggota Koramil 0817/17 Sangkapura bergerak cepat datang ke lokasi adanya bencana alam longsor, dan bergotong royong bersama warga setempat membersihkan lumpur dampak dari longsor di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik Jawa Timur, Kamis (2/3/2023).

Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom melalui Kapolsek Sangkapura AKP Muhammad Suja’i, S.H.,M.H mengatakan, pada hari Kamis tanggal 2 Maret 2023, sekitar pukul 01:30 WIB di Desa Sawah Mulya, Desa Kotakusuma, Desa Patarselamat, Desa Lebak, Desa Bululanjang, Desa Kumalasa, Desa Sidogedungbatu, Desa Daun terdampak banjir bandang dari luapan air Sungai. Hal ini dikarenakan intensitas hujan lebat disertai angin kencang yang mengguyur Pulau Bawean, sesekali gelegar bunyi petir sampai menyambar kabel jaringan listrik milik PT. PLN ULP Bawean hingga putus dan akhirnya terjadilah listrik padam hingga siang hari, sesudah dilakukan perbaikan oleh pihak bagian gangguan jaringan di lokasi kabel yang tersambar petir tepatnya di dusun pateken barat, Desa Kotakusuma, listrik sekitar Pukul 15:00 WIB sudah kembali normal.

“Kami TNI-Polri bergotong royong membersihkan puing-puing, lumpur dampak banjir bandang, dan material longsor bersama warga setempat”, tegasnya.

Lebih lanjut, Kapolsek Sangkapura mengungkapkan, bencana alam yang terjadi saat ini paling parah dari sebelumnya. Ada beberapa desa dan dusun di Kecamatan Sangkapura yang sangat memperihatinkan setelah pasca banjir bandang dan longsor. Banyak rumah milik warga yang ambruk, jembatan putus, material gunung longsor yang berserakan di jalan dan merusak jalan desa, pergerakan tanah yang signifikan di lokasi bantaran sungai dan di kawasan Dusun Dukuh, Desa Sungai Rujing serta sisa lumpur yang ada di dalam rumah-rumah warga akibat banjir bandang tersebut”, ujarnya.

Masih Suja’i panggilan akrabnya Kapolsek Sangkapura menambahkan dalam musibah ini kita tetap harus selalu waspada dan berhati-hati, tetap utamakan keselamatan jiwa, baru keselamatan materi.

Menyikapi musibah bencana banjir di Pulau Bawean ini juga kesalahan awal dari manusianya, diantaranya: Pemotongan pohon di hutan dengan liar hanya untuk kepentingan pribadi dan tidak mendukung terhadap perlindungan masyarakat banyak. Banyaknya lahan yang ditanami dengan pohon sengon yang akarnya tidak kuat untuk menahan penyerapan air hujan, sehingga butuh penanganan khusus. Diharapkan para pimpinan harus berani berbuat untuk sementara waktu perizinan untuk dilarang pemotongan pohon di hutan dengan liar, melihat situasi yang ekstrem saat ini. Masyarakat diharapkan untuk bersama-sama bergotong royong membuat aliran air supaya tidak mengarah ke pemukiman masyarakat secara langsung,” pungkas Kapolsek Sangkapura Muhammad Suja’i.(Fairi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here