Probolinggo, PH-Krimsus : Puluhan warga Desa Sepuh Gembol Kecamatan Wonomerto mendatangi lokasi proyek tol Paspro yg selama ini dikerjakan PT Waskita Karya, jumat (18/1). Warga menuntut pelaksana pekerjaan proyek tersebut segera membenahi saluran air berupa gorong-gorong yang dinilai tidak sesuai peruntukannx, sehingga tidak bisa menyalurkan debit air di sungai yang ada di desa tersebut.
Akibat curah hujan yang cukup tinggi, ditambah tidak mampunya gorong-gorong berdiameter sekitar 1 meter menyalurkan debit air, sehingga mengakibatkan banjir yang menerjang rumah dan jalan raya disekitar aliran sungai tersebut. Aksi warga mulai terlihat usai melaksanakan sholat jumat. Puluhan warga terdiri dari laki-laki dan perempuan memenuhi areal proyek tol yang melintas di desa tersebut. Ironisnx, ada sejumlah warga terdampak yang tercatat sebagai anggota LSM Gagak Hitam, sehingga persoalan ini ditangani secara serius oleh lembaga swadaya masyarakat tersebut.
“Pengelola proyek ini sudah tidak mengindahkan AMDAL lagi, sehingga warga sekitar proyek yang harus menanggung resiko dampak lingkungan ini. Jangan hanya faktor keuntungan saja yang dipikirkan, namun pengaruh proyek terhadap lingkungan juga wajib diperhatikan.”Tegas Arman Kacung SH, wakil ketua LSM Gagak Hitam Probolinggo.
Sementara Heri selaku Pimpro PT Waskita Karya saat menemui warga mengaku bahwa pihaknya telah memperhitungkan saat memasang gorong gorong sebagai media untuk mengalirkan air, namun perencanaan itu rupanya meleset dan berdampak kurang baik bagi lingkungan. “Untuk itu, kami akan membuang pipa dan menggali kembali saluran ini agar air mengalir seperti semula.”ujarnya.
Ditempat yang sama, Ketua LSM Gagak Hitam Probolinggo Syamsul Huda yang juga turun ke lokasi proyek tol Paspro sektor 2 Kecamatan Wonomerto mengatakan perlunya pihak proyek memikirkan dampak lingkungan atas pekerjaannya, sehingga masyarakat tidak menjadi korban atas kelalaian proyek ini.”ungkapnya. (Slm investigasi)