Home Berita Hantu Golput di Pilkada Kabupaten Bima 2020, Aktivis ini Terang-terangan Ungkap Alasannya

Hantu Golput di Pilkada Kabupaten Bima 2020, Aktivis ini Terang-terangan Ungkap Alasannya

501
0

Bima, Peloporkrimsus.com – Sejumlah aktivis terang-terangan menyatakan akan Golput dalam pilkada kabupaten bima 2020. Salah satunya pemilik Akun Zangaji Sape, yang bergerak di bidang hak asasi manusia–ini kecewa dengan janji IDP-DAHLAN di Pilkada 2015 lalu yang akan menuntaskan persoalan yang di alami masyarakat kabupaten bima.

Ia kecewa dengan IDP-DAHLAN yang kembali muncul di Pilkada 2020. Bagi Zangaji Sape kinerja IDP-DAHLAN dalam penuntasan pembangunan yang ada di kabupaten bima mendapat rapor merah. “Menjelang pilkada kabupaten bima 2020 menjadi hak masyarakat untuk mengevaluasi kinerja Pemkab Bima. Dari evaluasi tersebut Bupati telah gagal memimpin Pemkab Bima” kata Zangaji Sape dalam diskusi di Markas besar di depan kantor Catatan sipil lama kabupaten bima, Jum’at (02/8/2019).

Aktivis senior Aba fik sila mengatakan sebaiknya IDP-DAHLAN memindahkan semua dulu aset-aset kabupaten bima yg ada di kota bima, “Agar kabupaten bima kelihatan jati dirinya sebagai ibu kota kabupaten bima, di samping itu pula kata aba fik sila, apa hasil perjalanan dinas IDP Dahlan yang setiap minggu keluar daerah” Tegas politisi partai PAN itu.

“Kali ini partisipan golput diprediksi bakal berasal dari kalangan pegiat isu pembangunan yang tidak merata, dan Anehnya, Bupati keluar Daerah setiap minggu hanya menghabiskan anggaran APBD” Tegasnya.

Program unggulan pemerintah hari ini adalah percepatan pembangunan, dan semua orang tahu bahwa program itu berkaitan dengan program misi Bima Ramah.

Lanjut Aba Fik Sila, “Jika program tersebut sesuai tujuan, maka sebagai warga kabupaten bima kita akan mengapresiasi. Tetapi realitanya dilapangan, masih banyak pembangunan infrastruktur kurang merata. Artinya apa, Missi Bima Ramah ini menjadi sebuah pertanyaan masyarakat,” tutur Aba Fik Sila.

“Apakah sistemnya yang kurang baik, ataukah hanya pencitraan semata. Di tahun 2019 ini, Kabupaten Bima sudah berusia 379 tahun, tetapi kabupaten bima masih menderita. Ini adalah potret kegagalan seorang pimpinan,” kata Aba Fik Sila. (MUCH)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here