Bima, PH-Krimsus : Gedung SMPN 1 Monta Kabupaten Bima, Usai dikerjakan 1 (satu) bulan yang lalu, Pengerjaan tersebut dilakukan melalui program swakelola tim pelaksana renovasi SMPN 2017. Dengan Sumber Anggaran dari APBN, Nilai Pagu Rp 775.000.000.
Bantuan ratusan juta dari pemerintah pusat tersebut dialokasikan untuk beberapa kegiatan. Antara lain, Rehabilitasi Gedung, Rehabilitasi Perpustakaan, Rehabilitasi Ruangan UKS, Rehabilitasi ruangan belajar, Rehabilitasi ruangan ketrampilan, Rehabilitasi ruangan BP/BK, kepala sekolah, (ID), Namun dalam pelaksanaannya, rehabilitas sekolah tersebut diduga tidak sesuai perencanaan sehingga dilaporkan ke kejaksaan Negeri Raba Bima (kejari) Rabu (18/10) Kemarin Sekitar Pukul 10.00 Wita.
Pimpinan Besar LSM LPPK-NTB (Lembaga Pemantau Pengawasan Korupsi) Abdul Azis BA, mengaku sengaja melaporkan proyek tersebut. Pihaknya menyetor beberapa barang bukti pekerjaan yang dianggap asal-asalan. Seperti adanya beberapa Kayu Bekas, dan Kayu Hutan Rimba ”Masak Rehabilitasi Gedung, dengan Menggunakan Kayu Bekas, Sehingga dipastikan kekuatan Plafon Atap tidak akan bertahan lama,” ucapnya.
Temuan tersebut diakui sempat disampaikan kepada pekerja. Pekerja, kata dia, mengakui beberapa Kayu tersebut Memang Kayu Bekas dan Kayu Hutan Rimba, Juga diduga menggunakan material yang tidak layak. Pihaknya berharap Kejari Raba Bima menindaklanjuti laporan tersebut.
Ketika diwawancara Oleh Wartawan Media Pelopor Hukum & Krimsus, Abdul Azis BA Selaku Pimpinan Besar LSM LPPK-NTB juga menuding, Program Rehabilitasi Gedung SMPN 1 Monta bersifat tertutup. Salah satu indikasinya, pemasangan papan proyek lambat. Papan baru dipasang menjelang pekerjaan selesai. ”Saat ini Pekerjaan Rehab Gedung itu Udah Selesai (1) bulan yang lalu” ucapnya.
Kasipidsus Kejari Raba Bima, Reza Safeti Sila membenarkan laporan tersebut. Dia belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. ”Kita lihat aja Nanti, yang jelas laporan tersebut udah ada di ruangan saya” tegasnya.**Much
