Surabaya-PH,Krimsus, Paket pekerjaan pembangunan gedung type B, (SMP Negeri 2),yang di kerjakan oleh PT Noorhatama Wisesa memberlakukan peraturan dari DCKTR, Surabaya berupa larangan terhadap awak media melakukan kontrol sosial dengan memasuki lokasi pekerjaan atau mengambil gambar pelaksanaan pekerjaan adalah wujud matinya transparansi DCKTR, Surabaya terhadap publik.Tampak di lapangan, beberapa penjaga yang di beri mandat khusus dari Big Boss PT.Noorhatama Wisesa dengan dasar menerapkan peraturan dari Dinas yang terkait,bisa di katakan sebuah trik jitu, agar dugaan penyimpangan pekerjaan di tiap-tiap item pembangunan gedung type B tidak terendus oleh awak media.
Menurut analisa tim Pelopor ,pada Selasa (30/5/2017), papan nama proyek yang terpasang di dalam sekolah bukannya di luar sekolah.Selain itu,papan nama tidak mencantumkan nilai pagu paket pekerjaan pembangunan gedung type B (SMPN 2) Surabaya sedangkan,beberapa penjaga sempat bersitegang dengan wartawan yang hendak mengambil gambar, mereka di beri tugas menghalau awak media yang akan mengambil gambar pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Kepada beberapa penjaga, awak media menanyakan peraturan seperti itu siapa yang membuat? “Ini sudah peraturan dari Dinas Cipta Karya”, jawabnya enteng.
Hingga berita di unggah, para pihak yang terkait yaitu, pimpinan proyek (pimpro) ,Lilik Arjianto,ST,MT belum bisa memberikan keterangan karena tidak ada di kantor**Met
