Gresik,peloporkrimsus.com – Desa wisata adalah merupakan komunitas atau masyarakat yang terdiri dari para penduduk suatu wilayah terbatas saling berinteraksi secara langsung, dan mempunyai kepedulian serta kesadaran untuk berperan bersama-sama menyesuaikan keterampilan individual yang berbeda.
M. Fither Kuntajaya, ST. MM, menuturkan bahwa pengembangan desa wisata juga merupakan salah satu bentuk percepatan pembangunan desa secara terpadu untuk mendorong transformasi sosial, budaya dan ekonomi desa.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Gresik bersinergi dengan Direktorat Pengembangan Destinasi I Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata atau Ekonomis Kreatif Republik Indonesia, dalam rangka mendorong daya saing destinasi di Kabupaten Gresik khususnya di Pulau Bawean. Dengan melakukan sinergitas untuk meningkatkan penguatan pelayanan dan jejaring antar pelaku desa wisata, Ujar Fither Kuntajaya.
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di Joglo Ekowisata Mangrove Superberu Desa Daun Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik Jawa Timur yang dihadiri langsung oleh M. Fither Kuntajaya, ST. MM, selaku Bidang Pariwisata Disparekrafbudpora Gresik, Anggota Komisi X DPR RI, Prof. Zainuddin Maliki, M. Si,. Direktur Pengembangan Destinasi I Kemenparekraf Wisnu Kertajaya Wecodimus, Kepemudaan Muhammadiyah, Kepala UPT. Destinasi Wisata Terpadu Bawean beserta jajarannya, Kepemudaan Bawean dan beberapa perwakilan pelaku usaha wisata beserta Pokdarwis, Jum’at (1/7/2022).
Dalam acara sosialisasi peningkatan kualitas pengelolaan dan jejaring destinasi wisata menghadirkan narasumber dari Universitas Pradita, Dr. Budi Setiawan, A. Md.Par., SE., MM.
Wisnu Kertajaya Wecodimus, Direktur Pengembangan Destinasi I menyampaikan dalam sambutannya ucapan terimakasih kepada Prof. Zainuddin Maliki, M. Si., anggota Komisi X DPR RI, yang ditugasi untuk menangani salah satunya bidang Pariwisata dan Ekonomi kreatif, Ungkapnya.
“Ini merupakan salah satu bentuk Pemerintah dan Legislatif dalam rangka menyusun program kebijakan dinas pariwisata, sehingga program yang dilaksanakan nantinya menghasilkan manfaat maksimal untuk masyarakat dan daerah,” Paparnya.
Setelah adanya pandemi covid-19 ini wisatawan yang akan hadir ke tempat destinasi mengalami perubahan, mereka yang akan datang memikirkan tentang kesehatan dan keselamatannya jika mendatangi ke tempat Destinasi Wisata. Hal ini merupakan subtansi yang sangat penting untuk stakeholder dan pelaku usaha bersinergi dalam pengembangan destinasi wisata.
“Dalam pengelolaan suatu daya tarik alam yang sangat luar biasa ini dilakukan secara profesional dan mempunyai nilai tambah signifikan tentunya bagi daerah, tenaga kerja, ekonomi kreatif bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” Terangnya.
Prof. Dr. Zainuddin Maliki, M. Si, Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PAN, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan dari Kementerian Pariwisata dan team kreatif untuk memberikan pendampingan dan dorongan kepada pelaku usaha desa wisata yang ada di Bawean.
“Dalam hal ini kebiasaan yang jelek harus bisa dirubah jika mau membangun dan menjadikan tempat desa wisata yakni terkait dengan kebersihan di tempat destinasi wisata itu sendiri, maka akan terjadi interaksi yang baik masyarakat untuk membangun desanya dan mampu meningkatkan mensejahterakan bagi masyarakatnya,” Terangnya.
Dr. Budi Setiawan, A.Md.Par,.SE,.MM, selaku narasumber menyampaikan bahwa destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang ada dalam satu atau lebih wilayah administrasi yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitasi pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya.
“Pembangunan di sektor pariwisata sangatlah penting, karena dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, serta dapat mendorong pemerintah daerah membangun dan memelihara infrastruktur, sehingga kualitas hidup masyarakat setempat juga meningkat,” Paparnya.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, hal yang sangat berkesan adalah tampilan pergelaran musik Mandailing oleh Remaja Desa Daun, serta penyerahan souvenir dan diskusi serta tanya jawab oleh peserta. (Fairi).