Home Berita Luapan Air Sungai Bawean Mengakibatkan Kerugian Warga.

Luapan Air Sungai Bawean Mengakibatkan Kerugian Warga.

435
0

Gresik,peloporkrimsus.com – Intensitas hujan lebat yang melanda pulau Bawean, Kabupaten Gresik mengakibatkan adanya bencana banjir, Rabu (18/1/2023).

Hujan deras diperkirakan terjadi sekitar Pukul 03:00 WIB di wilayah bagian timur Kecamatan Sangkapura dan Tambak, hal ini membuat 4 Desa mengalami banjir yakni Desa Kotakusuma, Desa Daun, Desa Balik terus dan Desa Daun yang terparah terendam luapan air sungai yang naik sampai ke pemukiman warga, sekolahan dan merusak persawahan milik warga setempat.

Selain itu, di Kecamatan Tambak tepatnya di Desa Kepuh Teluk mengalami hal yang sama. Air baru berangsur surut pada pagi hari saat hujan mulai reda dan air laut belum pasang membuat proses evakuasi oleh kedua Forkopimcam bersama warga berjalan lancar dan tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang dialami warga dalam bencana alam kali ini sangat besar.

Menurut salah satu aktivis penggiat lingkungan dan alam Bung Heri mengungkapkan, bencana banjir kali ini yang terjadi di pulau Bawean bukan yang pertama kalinya, dengan intensitas hujan lebat akan berakibat adanya bencana alam longsor, banjir maupun pohon tumbang.

“Perlu adanya langkah preventif dari pihak terkait dalam hal bencana tersebut, kita ketahui di wilayah kecamatan Sangkapura saja aliran sungai yang rawan berakibat banjir sering kali ditemui di sungai Desa Lebak. Dimana aliran sungai tersebut berawal dari beberapa aliran sungai kecil yang berasal dari Hulu aliran sungai tampo”, ungkap Bung Heri.

Lebih lanjut, Bung Heri menambahkan bahwa di wilayah Desa Kotakusuma dan Desa Sawah Mulya juga akan rawan banjir. Aliran sungai yang berawal dari Hulu sungai Batu kasur Desa Gunung Teguh dan tiga aliran sungai kecil bertemu yang mengalir ke sungai yang berada di dua Desa tersebut.

“Untuk aliran sungai yang berada di Desa Daun Timur berawal dari aliran hulu sungai Pakeman, waringin yang bertemu dengan aliran sungai- sungai besar laccar dan telukdalam yang bertemu dengan aliran sungai kalimalang”.

“Sedangkan aliran sungai yang berada di Desa Kepuh Teluk, Kecamatan Tambak berasal dari hulu sungai ponggo dan serambe yang mengalir ke sungai dusun pasir panjang tidak terlepas dari luapan air yang mengakibatkan banjir”.

Selanjutnya, Bung Heri mengatakan, dari kejadian bencana alam yang terjadi di pulau Bawean ini berawal dari luapan air sungai” Ada Apa Dengan Hulu Sungai”, tandasnya.

Ia, berharap kepada semua pihak terkait di pulau Bawean dengan campur tangan Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik untuk segera mengambil langkah-langkah pasti dalam mengatasi masalah banjir ini. Dikuatirkan kedepannya jika intensitas hujan lebat terjadi lagi akan lebih parah adanya bencana alam yang terjadi, hal tersebut disebabkan karena banyak faktor diantaranya: Bagian Hulu Sungai fungsi hutan sudah berubah menjadi lahan terbuka, penebangan pohon secara besar-besaran, penyempitan aliran sungai serta pembuangan sampah yang sembarangan ke sungai, ungkapnya.

Dihimbau untuk semua masyarakat di pulau Bawean agar tetap waspada dan berhati-hati khususnya warga yang berada di sepanjang pinggiran aliran sungai jika hujan deras melanda pulau Bawean, pungkas Bung Heri.
(Fairi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here