Home Berita Peringati Hari Santri Nasional 2023, PCNU Bawean Gelar Apel Akbar.

Peringati Hari Santri Nasional 2023, PCNU Bawean Gelar Apel Akbar.

1055
0

Gresik, peloporkrimsus.com – Pengurus Cabang Nahdatul Ulama Bawean (PCNU) dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional menggelar kegiatan Apel Akbar di beberapa titik lokasi. Peringatan ini dilaksanakan setiap tanggal 22 Oktober.

Tanggal 22 Oktober dipilih sebagai Hari Santri Nasional karena bertepatan dengan peristiwa bersejarah, yaitu dicetuskannya Resolusi Jihad oleh KH. Hasyim Asy’ari.MWC NU Sangkapura melaksanakan Apel Akbar di Alun-Alun Sangkapura, Pukul 08:15 WIB, dihadiri wakil ketua PCNU Bawean Dr. Kiai Ali Asyhar, Camat Sangkapura Umar Junid, S. Sos.,M.M Kapolsek Sangkapura Iptu Anas Tohari, Peltu Soni Tanjung mewakili Danramil 0817/17 Sangkapura, Kepala KUA Sangkapura KH.Raden Ali Masyhar, Ketua MWC NU Sangkapura Muhammad Basri, pimpinan pondok pesantren, sejumlah perwakilan instansi terkait, dan para santri-santriwati ikut memeriahkan acara tersebut.

Tema Hari Santri Nasional 2023 yang diangkat oleh Kementerian Agama (Kemenag) adalah “Jihad Santri Jayakan Negeri”. Dalam kegiatan Apel Akbar tahun ini, Wakil Ketua PCNU Bawean Dr. Kiai Ali Asyhar, M.pd memimpin sebagai Pembina Apel, Pembaca Naskah Resolusi Jihad oleh Kepala KUA Sangkapura KH. Raden Ali Masyhar, M.A, Sekretaris Ansor ditunjuk sebagai Komandan Apel Sanusi, M.Ap, Pembaca Naskah UUD 45 oleh siswi MTs Umar Mas’ud Sangkapura Nindia Arum Sukma, Pembaca Ikrar Santri oleh Santri Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqo, Pondok Pesantren Nurut Taqwa, Pembaca Doa Kiai Mashudi Wasi, dan panduan suara dibawakan oleh PAC Fatayat NU Sangkapura.Dalam sambutannya Wakil Ketua PCNU Bawean Dr. Kiai Ali Asyhar mengatakan, tema peringatan Hari Santri tahun ini adalah “Jihad Santri, Jayakan Negeri”.

Tema ini dipilih untuk merayakan semangat dan dedikasi para santri sebagai pahlawan pendidikan dan perjuangan kebodohan, Minggu (22/10/2023). Wakil Ketua PCNU Bawean menekankan pentingnya peran santri sebagai pilar keagamaan dan keilmuan yang menjadi motor penggerak kemajuan bangsa.”Mari kita bersyukur kepada Allah SWT karena peran dan jasa santri sudah diakui oleh negara. Dalam hal ini yang layak disebut santri ada 4 golongan, diantaranya: orang-orang yang pernah mengenyam pendidikan di pondok pesantren, orang-orang yang pernah mengaji di masjid, musholla, maupun di langgar walaupun tidak mengenyam pendidikan di pondok pesantren, dan orang-orang yang di masa kecilnya belum sempat mengaji di pondok pesantren, di masjid maupun di musholla tapi ketika dewasa dirinya mengikuti pengajian para kiai di kampung-kampung, di masjid maupun di pondok pesantren, dan yang terakhir orang-orang yang tidak ada kesempatan untuk mengaji tetapi bersimpati dan peduli kepada santri,” tandasnya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua PCNU Bawean mengajak kepada santri untuk bekerjasama dan peduli terhadap kejayaan bangsa. Selain itu, kita semua dituntut untuk berperan dalam hal sekecil-kecilnya sesuai dengan kemampuan dan tempat, serta peran masing-masing tanpa ada kemasyhuran dan imbalan, pungkas Kiai Ali Asyhar. (Fairi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here