KOTABARU, PH-Krimsus : Masyarakat Desa Plajau Baru, khususya saudara kita yang beragama Hindu merayakan kebudayaan Ogoh – ogoh 2 – 4 hari menjelang sebelum nyepi. Di hadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata beserta rombongan, Kapolsek, Koramil serta ketua panitia yang bertanggung jawab dalam acara tersebut yaitu I Made Sudiraharja beserta anggota.
Direcanakan tahun depan akan dilaksanakan di desa Telaga Sari Kecamatan Kelumpang Hilir Kabupaten Kotabaru. Ogoh – ogoh merupakan karya seni patung dalam kebudayaan bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala, dalam ajaran Hindu Dharma memprentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. Dalam wujud bhuta di gambarkan sosok besar dan menakutkan dengan wujud raksasa. Ogoh-ogoh juga bisa berwujud sebagai makhluk hidup di mayapada antara surga dan neraka.
Fungsi utama ogoh – ogoh di arak beramai – ramai keliling desa sebelum hari Nyepi. Menurutt para cendekiawan dan Pratiksi Hindu Dharma, ini melambangkan ke insapan manusia akan alam semesta dan waktu yang maha dasyat, yang meliputi kekuatan Bhuana Agung (Alam Raya) dan Bhuana Alit (diri manusia). Dalam pandangan Filsapat kekuatan ini dapat mengantar makhluk hidup, khusus nya manusia dan seluruh dunia menuju kebahagiaan dan kehancuran. Ini tergantung niat luhur manusia sebagai makhluk tuhan yang paling mulia dalam menjaga dirinya sendiri dan seisi dunia ( Tim Pelopor).