Home Berita Demi Berita Akurat, Loyalitas Tiga Jurnalis Tanah Bumbu Hadapi Hujan, Kemacetan, dan...

Demi Berita Akurat, Loyalitas Tiga Jurnalis Tanah Bumbu Hadapi Hujan, Kemacetan, dan Tantangan di Istana Negara

208
0

JAKARTA, peloporkrimsus.com – Perjalanan panjang penuh tantangan ditempuh tiga jurnalis asal Tanah Bumbu demi meliput momen bersejarah pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif dan Bahsanuddin, di Istana Negara pada 20 Februari 2025.

Om Anwar Wahab (KalimantanSmart.info), Gusti Juhdi (Pelopor Krimsus.com), dan Gusti Midan (Sorot Tipikor.com) rela merogoh kocek pribadi untuk terbang ke Jakarta pada 18 Februari. Selama lima hari, mereka menginap di Hotel Grand Mercure Kemayoran, menyiapkan liputan eksklusif bagi masyarakat Tanah Bumbu.

Hujan dan Kemacetan Tak Halangi Dedikasi
Hujan deras yang mengguyur Jakarta sehari sebelum pelantikan membuat mereka basah kuyup. Tak hanya pakaian yang basah, tubuh mereka pun mulai terserang flu, pilek, dan batuk. Meski kondisi fisik menurun, mereka tetap bersemangat menjalankan tugas jurnalistik.

Pada hari pelantikan, tantangan lain muncul. Kemacetan parah di sekitar Monas dan Istana Negara serta pengamanan ketat dari Paspampres memaksa mereka berjalan kaki hampir dua kilometer menuju lokasi acara. Rasa lelah tak mengendurkan semangat, justru menambah kebanggaan bisa meliput langsung momen penting bagi Tanah Bumbu.

Bersaing dengan Ribuan Wartawan, Berdiri di Pembatas Demi Sudut Terbaik
Di tengah ribuan wartawan dari berbagai media nasional dan daerah, ketiga jurnalis ini berjuang mencari posisi terbaik. Terbatasnya ruang gerak memaksa mereka berdiri di pembatas jalan demi mengabadikan detik-detik bersejarah pelantikan Andi Rudi Latif dan Bahsanuddin.

Meski harus berdesakan, dorongan sesama jurnalis tak mengendurkan fokus mereka. Dengan kamera di tangan, mereka memastikan setiap momen penting terabadikan, menghadirkan berita yang tidak hanya informatif tetapi juga bernilai sejarah bagi warga Tanah Bumbu.

Perjalanan Pulang dengan Rasa Bangga
Setelah tugas liputan selesai, mereka kembali ke Banjarmasin pada 22 Februari, lalu melanjutkan perjalanan darat ke Tanah Bumbu melalui jalur alternatif. Tiba sekitar pukul 03.00 dini hari, mereka membawa pulang lebih dari sekadar berita—tetapi juga kisah perjuangan dan dedikasi terhadap profesi.

Bagi Om Anwar, Gusti Juhdi, dan Gusti Midan, menjadi jurnalis bukan sekadar mencari berita, tetapi juga panggilan jiwa. Mereka telah membuktikan bahwa loyalitas terhadap profesi dan daerah bukan hanya soal menjalankan tugas, tetapi juga tentang keberanian, ketangguhan, dan kebanggaan sebagai pewarta Tanah Bumbu.”(Team)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here