TANJUNG SELOR, peloporkrimsus.com – Dalam suasana penuh kehangatan, Sultan Banjar H. Khairul Saleh Al Mu’tashimbillah hadir dalam acara Halal Bi Halal dan Silaturahmi Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Kalimantan Utara pada Senin, 23 Juni 2025. Acara ini bukan sekadar momen berkumpul, tetapi juga menjadi simbol kekuatan dan solidaritas masyarakat Banjar di perantauan.
Dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Utara Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., serta berbagai tokoh masyarakat dan ratusan warga Banjar yang menetap di wilayah ini, acara tersebut sukses memperkuat rasa persaudaraan di antara mereka.
Sultan Banjar mengungkapkan rasa syukur yang mendalam bisa berinteraksi langsung dengan komunitas Banjar yang tinggal jauh dari tanah kelahiran. “Kehadiran saya di sini menunjukkan bahwa jalinan kekeluargaan kita tidak akan pernah pudar, meski kita berada di tanah perantauan,” tegas Sultan dalam sambutannya.
Gubernur Zainal juga memberikan pengakuan atas kontribusi signifikan masyarakat Banjar dalam pembangunan daerah. Ia menekankan bahwa acara seperti ini sangat penting untuk memperkuat harmoni dan semangat keberagaman yang menjadi landasan utama bagi kemajuan Kalimantan Utara. “Warga Banjar berperan aktif di berbagai sektor, termasuk sosial dan ekonomi. Mari kita jaga semangat kebersamaan ini,” imbuhnya.
Kehadiran Sultan Banjar disambut meriah oleh para peserta. “Acara Kerukunan Bubuhan Banjar semakin istimewa dengan kehadiran Sultan,” ucap beberapa tamu undangan, menegaskan betapa pentingnya momen ini bagi mereka.
Selama acara, suasana kekeluargaan sangat terasa, diisi dengan tausiah, ramah tamah, serta penyerahan simbolis bantuan sosial kepada pengurus KBB sebagai wujud kepedulian komunitas.
Sebagai penutup, Sultan Banjar menyampaikan pesan persatuan yang menginspirasi. “Salam hormat untuk seluruh Warga Banjar di manapun berada. Mari kita jaga semangat silaturahmi ini demi kemajuan bersama,” tutupnya, meninggalkan harapan yang mendalam bagi semua yang hadir.
Acara ini bukan hanya sekadar pertemuan, tetapi merupakan langkah nyata untuk memperkuat tali silaturahmi di antara masyarakat Banjar, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya menjaga identitas budaya di tengah keberagaman.”(Team Ipji )