Probolinggo, peloporkrimsus.com – Keberadaan objek wisata Bee Jay Bakau Resort , menjadi satu bentuk destinasi wisata yang sanggup memberikan ruang bagi wisatawan utamanya warga kota Probolinggo untuk menggali segala potensi sekitar pesisir pantai Probolinggo patut diapresiasi. Obyek wisata ini menyediakan berbagai sarana mulai resto, sarana bermain hingga hotel dengan penataan yang artistik.
Namun hal yang menjadi pertanyaan, kala tempat wisata ini selalu di dengungkan sebagai lokasi wisata edukasi, termasuk oleh Pemerintah daerah kota Probolinggo. Mengingat dilokasi ini ternyata ada sisi lain yang tidak mencerminkan bahwa BJBR sebagai sarana wisata edukasi.
Kamis 25-10-2018 Pengunjung yang terdiri dari anak-anak madrasah dari triwung kidul sangat kecewa karena pada saat mau masuk kedalam karcis ada pemeriksaan yang salah satunya tidak boleh bawa air mineral dan makanan lainnya, guru dan ibu-ibu wali murid sangat kecewa melihat kejadian tersebut,bukannya lokasi yang diklaim sebagai lokasi obyek wisata untuk anak-anak sekolah itu untuk memberikan pemahaman yang labih luas lagi saya sebagai wali murid sungguh kecewa datang kewisata tersebut “pungkasnya” salah satu wali murid.
Kenyataan ini memantik kegusaran sejumlah pegiat LSM di kota Probolinggo. Menurut Syamsul Huda, Ketua LSM Gagak Hitam kota Probolinggo mengatakan “Apa yang dilakukan oleh pengelola BJBR tersebut yang tak layak dilokasi umum seperti ini, telah melanggar ketentuan yang telah diatur, Kami akan tegas dan segera melaporkan ke pihak-pihak instansi terkait yang intens menangani persoalan ini.”Tegasnya.
Lebih lanjut, Syamsul akan menindak lanjuti melaporkan kejadian ini ke daerah dan pusat guna mengusut indikasi yang dilakukan oleh pengelola BJBR tersebut.
Perlu diketahui obyek wisata mangrove BJBR saat ini tengah menjadi trending topic di kalangan Traveller. Hal tersebut tidak lain karena desain yang dibuat sangatlah unik, dimana wisatawan dapat berjalan jalan mengelilingi hutan mangrove melalui sebuah jalan buatan yang terbuat dari kayu kelapa. Suasana yang ada membuat pengunjung betah untuk berlama lama ditambah dengan semilir angin yang sangat sejuk. Selain itu juga terdapat bangku bangku kecil disetiap sudut belokan yang dapat digunakan untuk bersantai.
Dengan adanya temuan yang disinyalir sengaja dilakukan oleh pengelola BJBR ini, maka diharapkan perlu adanya tindakan pengawasan dari Pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk menertibkan obyek wisata ini, agar image negative tidak muncul ditengah melambungnya keberadaan obyek wisata edukasi ini. (SLM)