Bima, Peloporkrimsus.com : Berangkat dari berbagai dinamika sosial anak muda di berbagai daerah di Indonesia, maka kemudian pada suatu hari dalam sebuah perjalanan dengan menggunakan mobil dari arah kabupaten Sorong menuju ke kota Sorong Papua Barat tepatnya pada pada tanggal 16 September 2016 terjadi sebuah diskusi menarik antara saya dengan adik yang sekaligus adalah sahabat saya Al Ghozali Musa’ad soal kondisi kekinian anak muda di Indonesia.
Pendek cerita dari berbagai dinamika sosial yang sering terjadi di kalangan anak muda, seperti halnya masalah narkoba, miras, aibon, begal dan kejahatan kemanusiaan lainya rata-rata didominasi anak muda yang notabene adalah mereka-mereka yang tidak memiliki rumah oragnisasi untuk bernaung karena keterbatasan mereka dari sisi pendidikan formal, karena harus kita akui bersama bahwa kebanyakan dari kita yang berorganisasi adalah yang berasal dari kalangan terpelajar dan mahasiswa.
Dari situlah kemudian lahirlah sebuah gagasan besar menghadirkan rumah bersama untuk mereka kalangan termarjinal yakni rumah ANAK MUDA INDONESIA atau yang di kenal hari ini sabagai AMI.
Sesungguhnya keinginan ini cukup lama saya pendam yang pada akhirnya dapat terjawab sudah.
Setelah itu kemudian saya meminta bantuan adinda Al Ghozali Musa’ad yang saat ini sebagai ketua Umum PB AMI untuk menyiapakn segala sesuatunya termasuk rancangan awal organisasi yang di dalamnya ada logo, visi misi, arah oragnasisi dan lain sebagainya dengan kurun waktu kurang lebih 3 bulan sejak Setember ke November 2016, yang pada akhirnya tepat pada tgl 28 November 2016 semua kelengkapan organisasi dinyatakan lengkap dan sah, sehingga kemudian pada tanggal tersebutlah kita nyatakan bersama sebagai hari lahir AMI yang secara kebetulan bertepatan dng hari lahir saya sebagai deklarator.
Setelah itu kemudian kami membentuk tim kecil untuk merancang serta mensukseskan Deklarasi dan Kongres I AMI yang alhamdulillah sukses terlaksana di Kabupaten Raja Ampat tepatnya pada tanggal 13-14 Januari 2017, dihadiri langsung oleh Menpora RI Bapak H. Imam Nahrowi, sekaligus menetapkan AMI sebagaiĀ satu-satunya organisasi nasional yang terlahir di luar Jawa, dari ujung timur Papua untuk Indonesia tercinta.
Olehnya itu pada kesempatan ini izinkan saya menyebut beberapa nama dibawah ini yang peran dan kontribusinya awalnya dalam turut serta meletakkan sejarah lahirnya AMI sebagai organisasi nasional saat ini diantaranya ada Sahabat Wairuddin, Imam Machfuddin, Yasti Yustia Asih, Sigit Harjanto, Windarto, M. Nasir Tokomadoran, M. Jaiz Gazam, Amalut Boinauw, Kun Syafaat Aminuddin, Monica, Leny Rodiah, Rima, Desy, Victor Ambaven, Saraju Rumodar, dan semua yang tdk dapat di sebutkan satu per satu. Intinya semua memiliki peran penting dan strategis dalam turut serta melahirkan AMI sampai dengan eksis saat ini.
Tak lupa pula melalui tulisan ini saya ucapkan trima kasih saya kepada Bapak DR. H. Abdul Muhaimin Iskandar selaku ketua Umum DPP PKB yang sejak awal berdirinya organisasi ikut terlibat secara langsung baik dukungan moril maupun materil, terima kasih yang sama juga saya sampaikan kepada Bapak H. Imam Nahrowi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga RI yang selalu setiap saat sejak awal deklarasi AMI sampai saat ini yang tak terhitung lagi nilainya, terima kasih juga kepada Bapak M. Hanif Dhakiri selaku Menteri Ketenagakerjaan RI, Bapak M. Nasir selaku Menristek Dikti RI, Bapak Eko Sandjoyo selaku Menteri PDTT RI yang turut serta membantu kegiatan-kegiatan AMI selama ini, secara spesial ucapan terima kasih saya kepada Abang Risharyudi Triwibowo selaku stafsus KPDTT RI yang selalu membantu AMI dalam setiap suka dan duka pasca deklarasi AMI di Raja Ampat.(Rif)