BATULICIN,Peloporkrimsus.com – Banjir besar melanda Tanah Bumbu, mengakibatkan 1.247 kepala keluarga (KK) terdampak. Banjir ini terjadi akibat meluapnya air sungai sejak Selasa (4/6/2024) dini hari, mengakibatkan kerugian besar bagi warga setempat.
Wilayah Terdampak
Di Kecamatan Sungai Loban, banjir merendam empat desa, yaitu Sebamban Lama, Sungai Loban, Sebamban Baru, dan Sungai Dua Laut. Sebanyak 547 KK atau 1.868 jiwa terimbas bencana ini.
Situasi serupa juga terjadi di Kecamatan Kusan Hulu, di mana delapan desa terendam, termasuk Binawara, Pacakan, Manuntung, Bakarangan, Sungai Rukam, Karang Mulya, Anjir Baru, dan Lasung. Total 660 KK atau 1.801 jiwa terdampak di wilayah ini.
Kondisi di Desa Bakarangan
Di Desa Bakarangan, banjir merendam 62 rumah di lima RT dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Jalan sepanjang 2 kilometer dan sekitar 30 hektare sawah juga terendam. BPBD telah mendirikan posko banjir untuk membantu warga setempat.
Dampak di Kecamatan Kuranji dan Karang Bintang
Di Kecamatan Kuranji, khususnya RT 01 dan 02 di Desa Ringkit, sembilan rumah terendam dan 40 KK terdampak. Di Kecamatan Karang Bintang, air setinggi 50 sentimeter merendam Jalan Desa Karang Rejo, menyebabkan gangguan transportasi.
Tindakan BPBD dan BMKG
Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu, Sulhadi, menyatakan banjir disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi, yang memicu kenaikan air Daerah Aliran Sungai (DAS) hingga merendam jalan, rumah, dan persawahan. “Akibatnya, aktivitas warga dan transportasi terganggu,” kata Sulhadi pada Rabu (5/6). BPBD telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk memantau dan mendata korban banjir. Mereka juga telah menyiapkan perahu karet untuk mengevakuasi warga jika diperlukan.
Analis Iklim Staklim Kelas I BMKG Kalsel, Muhammad Arif Rahman, memprediksi potensi hujan sedang hingga lebat masih akan terjadi di wilayah Kalsel selama 2-3 hari ke depan. “Namun, untuk wilayah Kotabaru dan Tanah Bumbu, BMKG memberikan peringatan khusus,” ungkap Arif. Diperkirakan musim kemarau di kedua wilayah ini baru akan dimulai pada bulan Agustus.
Penyebab Cuaca Ekstrem
Menurut Arif, fenomena alam seperti Gelombang Rossby ekuatorial dan belokan angin di timur Kalsel menyebabkan curah hujan yang tinggi. “Ketidakstabilan atmosfer juga memperkuat pembentukan awan hujan, meningkatkan intensitas hujan, dan berujung pada hujan ekstrem,” jelasnya.
BPBD terus mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi terkait cuaca dan kondisi banjir.(Team)