Mataram, Peloporkrimsus.com – Salah satu program RRI Mataram yakni Program kentongan dengan menghadirkan berbagai narasumber.
Hari ini, RRI Mataram dialog interaktif launching Program Kentongan RRI dengan menghadirkan Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., Kalak BPBD Provinsi NTB Akhsanul Halik, S.Sos., Kepala RRI Mataram Drs. Aep Karman Djajasasmita, MM., Kepala SAR Mataram I Nyoman Sidakarya, perwakilan Polda NTB dan BMKG Mataram, dan ketua Komisi Penyiaran Indonesia Provinsi NTB di Aula Tri Prastya Kantor RRI Mataram, Kamis (12/9).
Pada kesempatan tersebut, Danrem 162/WB menyampaikan memberikan apresiasi serta mendukung program kentongan sebagai terobosan baru bagi RRI Mataram untuk memberikan edukasi yang dapat menambah pengetahuan masyarakat secara terencana dan terprogram, namun tidak meninggalkan budaya leluhur walaupun jaman sudah serba digital.
Terkait dengan tema program “Pencegahan dini dan penanggulangan bencana melalui Program ketongan RRI”, menurut Danrem program penanggulangan bencana alam ini dilingkungan TNI AD sebagai program latihan dan sampai saat ini masih tetap dilakukan dengan tujuan apabila terjadi bencana, baik perorangan maupun satuan sudah siap untuk digerakkan dalam proses penanggulangan bencana.
“Sedia payung sebelum hujan,” ujar Danrem menyebutkan salah satu pepatah sambil tersenyum sebagai sinonim sedia kentongan sebelum bencana alam.
Adapun program penanggulangan bencana alam yang dilatihkan mulai dari mitigasi bencana fase pra bencana, tanggap darurat saat bencana terjadi dan paska bencana yakni proses rehab rekon, seperti yang kami lakukan saat ini hingga Desember 2019 mendatang.
“Dalam tahap rehab rekon ini, personel TNI bersatu padu membantu masyarakat terdampak gempa menuju tahap pemulihan,” terang Danrem.
Sebagai bentuk dukungan, lanjut Alumni Akmil 1993 tersebut, agar program kentongan bisa teralisasi, pihaknya akan melakukan sinkronisasi dan aktualisasi ke kodim-Kodim jajaran Korem 162/WB melalui para Babinsa untuk mengajak dan menghimbau masyarakat menghidupkan kembali ronda malam dengan memasang kentongan disetiap pos ronda sebagai alat komunikasi yang memiliki historis bagi bangsa Indonesia.
“Untuk ketukan kentongan nanti disesuaikan dengan jenis bencana termasuk interval ketukannya,” paparnya.
Selain itu, kata Danrem, para Babinsa bersama unsur di desa agar memiliki titik kumpul yang aman dan membuat jalur evakuasi apabila suatu saat terjadi bencana alam baik gempa, banjir, kebakaran, tanah longsor dan lainnya dengan tujuan untuk meminimalisir adanya korban jiwa maupun harta. Semantara Kepala Stasiun RRI mataram Aep Karman Djajasasmita menjelaskan bahwa program kentongan merupakan program nasional dan program wajib RRI yang dilaksanakan diseluruh indonesia untuk melestarikan tradisi dan kearifan lokal sebagai informasi yang harus diberikan kepada masyarakat.
“Bisa dilakukan dengan cara dialog, diskusi, penyuluhan atau sosilisasi kepada masyarakat tentang tehnik menghadapi bencana alam,” tutupnya.
Narasumber yang lain juga ikut memberikan dukungan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi instansi masing-masing seperti BPBD, Polri, SAR, BMKG maupun KPI selaku komisi penyiaran yang memantau setiap pemberitaan yang ada tentang bencana alam.
Acara dialog diakhiri dengan pemukulan kentongan oleh Danrem 162/Wb dan diikuti oleh narasumber yang lain sebagai tanda launching Program kentongan RRI Mataram. (MUCH)