Home Berita Diduga Tilep Insentif Ekstrakurikuler Guru, Kepsek SMAN 1 Woha Dipertanyakan

Diduga Tilep Insentif Ekstrakurikuler Guru, Kepsek SMAN 1 Woha Dipertanyakan

558
0

Bima, Peloporkrimsus.Com – Isu pungli kini menjadi momok yang menakutkan, bahkan kebiasaan pungli kini merebak ditiap instansi, bahkan tidak luput juga dunia pendidikan kini tercoreng akibat dari penerapan aturan sepihak oknum, yang meraup keuntungan dengan berdalih untuk pemotongan kepentingan sekolah dan sebagainya, padahal aturan sudah jelas tidak diperuntukkan dalam bentuk apapun untuk tilep anggaran sekolah.

Hal ini memicu terkuaknya Pemotongan pembayaran tunjangan guru honorer ekstrakurikuler SMAN 1 Woha, dengan dalih tidak jelas oleh oknum bendahara Bantuan Operasional Sekolah (BOS), memotong gaji iuran guru Pendamping 15 Persen yang seharusnya di terima normal sekitar 2 juta.

“Kami pertanyakan, kenapa melakukan pemotongan secara sepihak tanpa melakukan mufakat dan musyawarah dengan kami”, tutur sumber YF, enggan disebutkan namanya, selasa (25/07/18).

Masih kata YF, “Seharusnya kami sebagai guru pembantu Pengembangan bakat siswa di bidang cabor Karate, pramuka, Volyy ball, dll. kalaupun dipotong diperjelas untuk apa dana tersebut. pemotongan bervariasi 400 ribu dan ada yang 500 ribu” jelasnya.

Sambungnya, sekitar kurang lebih 15 guru rata rata dipotong tanpa alasan yang jelas. “Kami merasa bingung untuk apa dipotong, padahal kami hanya menerima Tri wulan sekali pasca dana BOS cair”, ungkapnya.

Hal yang sama juga disampaikan, BN, pegawai honor, “Mengaku selama pengalihan status kewenangan propinsi untuk SMAN 1, ia tidak pernah mendapatkan insentif sebagaimana yang tertuang dalam RAB dana BOS untuk pegawai staf sekolah”, bebernya.

Lanjutnya, “Selama 9 bulan ia tidak pernah mendapatkan haknya sebagai staf apakah kami memang tidak diakui sesalnya,kami staf beranggotakan kurang lebih 13 orang dari sekian banyak anggota staf sekolah di SMAN 1 Woha, ini minimal kami juga berhak mendapatkan hak kami sebagai pekerja” imbuhnya.

Sementara itu, Kepsek SMAN 1 Woha Nazamudidin M.Pd rabu (25/07/18)di hubungi via handphone menjelaskan “Soal pembayaran untuk para guru pengajar tambahan ekstrakurikuler tetap kami bayarkan hanya saja kami potong itu untuk bisa membagi rata pada guru yang lain” jelasnya.

Ia menambahkan,kalau soal pemotongan itu tidak benar hanya untuk bijaksana kami di sekolah untuk pembagian rata kepada guru guru jelasnya.

Lanjutnya. Ia mengisyaratkan, untuk para guru pengajar tambahan ekstrakurikuler kami juga melihat sejauh mana mereka Dimanfaatkan dalam mengembangkan bakat dan minta siswa jika dilihat kompetensi tidak memadai maka kewajiban sekolah juga berhak untuk mengantisipasi pembayaran itu,

“Ia tegaskan tidak ada pemotongan hanya saja bentuk bijaksana sekolah”, tegasnya .

Kata Kasek, “ketentuan untuk pembayaran juga tidak pernah diatur hanya saja kami yang mengatur,dengan ketentuan dana BOS yang ada” tegasnya.

Ia juga menilai “Kebijakan sekolah itu bukan pemotongan untuk kami tapi untuk kebijksanaan merata bagi guru yang lain” bebernya.

Disingung soal, mandeknya pembayaran staf honor pegawai TU, ia mengisyaratkan ke “Kepala TU saja yang tau soal bayar kami tetap bayar kok” pungkasnya.( Rif )

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here