Gresik, peloporkrimsus.com – Kapal nelayan tradisional dusun Bangsal, Desa Dekatagung, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik Jawa Timur tenggelam akibat dihantam ombak besar di perairan Pulau Bawean, Senin (27/01/2025).
Informasi yang berhasil didapat dari salah satu nelayan yang selamat, Nurul Mujahadah (56) asal dusun Bangsal menceritakan bahwa dirinya berangkat melaut selepas salat Subuh. Dalam satu kapal terdiri 4 orang beserta juragan (nahkoda).

Disebutkan, kapal yang dinahkodai Sukandi berangkat sesudah salat Subuh menuju ke arah barat tempat lokasi rumpon. Setelah sampai di rumpon yang berjarak sekitar 3 mil dari bibir pantai bangsal, saat proses penarikan jaring yang ketiga kalinya sekira pukul 06:30 WIB, tiba-tiba kapal dihantam ombak besar yang membuat kapal tenggelam,” katanya.
Nurul biasa disapa mengungkapkan, saat itu cuaca tiba-tiba buruk dan kapal yang dinaiki dihantam ombak besar hingga tenggelam. Saat tenggelam dirinya hanya bersama Nur Falih sedangkan Nahkoda Sukandi dan Sudaryono terpisah, entah kemana. Selang 4 jam kemudian dirinya ditemukan dan di tolong oleh nelayan perahu klotok yang ketepatan melintas di lokasi tersebut. Karena dua temannya terpisah (hilang), akhirnya proses pencarian dilakukan mengikuti arah arus dan ombak, namun pencarian tidak membuahkan hasil sehingga memutuskan untuk pulang ke darat meminta bantuan kepada warga setempat.
Kepala Desa Dekatagung, Imam Juhadi menyampaikan turut prihatin atas musibah yang menimpa kepada warganya di dusun Bangsal. Kini pencarian terus dilakukan oleh warga setempat dengan menggunakan beberapa perahu klotok. Selain itu, dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak Pos Kamladu Wilker Bawean dan Satuan Polairud Bawean serta Babinsa Koramil Sangkapura dan pihak kecamatan, Senin (27/01/2025).
Dalam pencarian dua nelayan hilang, satu korban berhasil ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Korban atas nama Sudaryono (56), ujarnya.
Kades Imam Juhadi berharap semoga pencarian ini berhasil bisa menemukan semua korban yang hilang dalam musibah kapal nelayan tenggelam pada pagi tadi. Imam Juhadi juga menghimbau kepada warga nelayan untuk tidak melaut dulu sementara waktu jika cuaca di Pulau Bawean buruk dan saat mau melaut supaya selalu update prakiraan cuaca serta menyediakan alat keselamatan di atas kapal berupa life jacket ataupun pelampung.

Sekedar Informasi, Tim medis dari Puskesmas Sangkapura hadir saat korban meninggal dievakuasi ke rumah duka. Dari hasil visum et repertum menyebutkan bahwa korban diperkirakan sudah meninggal dunia dua jam lalu, karena diri korban sudah kaku dan sudah banyak kemasukan air. Turut hadir Kepala Pol Kamladu Bawean, Letda Viky Ferisandi bersama anggota, Anggota Polairud Bawean, anggota Polsek Sangkapura dan Babinsa Koramil 0817/17 Sangkapura serta anggota Trantibum Kecamatan Sangkapura.
(FR)