Bima, PH- krimsus : pegiat Antikorupsi Indonesia Transparency Public (INTRALIC) R.MUELYONO MASJRUN Mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi tak hanya terpusat di Rasunan Said (GEDUNG KPK). akan tetapi banyak kasus lain yang Ada di Daerah Bima yang harus dituntaskan, selain kasus Pembangunan kantor Bupati Bima yang ada di kecamatan Woha, kasus pembangunan Masjid terapung yang ada di kota Bima, Normalisasi sungai yang ada di DAM pela parado juga harus segera dituntaskan Ungkapnya.
LSM INTRALIC NTB mencatat, terdapat 10 proyek Raksasa yang ada di kota dan kabupaten Bima ini tidak pernah Disentuh Oleh Lembaga Rasua tersebut, Maraknya Kasus korupsi yang hampir Merata diseluruh Indonesia yang pula pada ending Ada yang dapat dijangaku Oleh lembaga Hukum Ungkapnya dihadapan Wartawan pelopor Hukum & krimsu. Maka metode konstruksi menurutnya, Dimasa mendatang Pemberantasan Korupsi tidak hanya terpusat di rasunan Said (Gedung KPK) akan tetapi harus menggunakan desentrisasi Otoritas, melalui penyebaran Agen-agen KPK dari pemerintah pusat, pemerintah Daerah, sampai pemerintah Desa.
Dengan Demikian Maka Upaya pemberantasan Korupsi dapat terungkap Merata yang tidak saja untuk Elit politik Nasional dan pemerintah pusat. Direktur Eksekutif Indonesi Transparancy Public (INTRALIC) R.Moelyono Masjrun menegatakan dengan Tegas “KATAKAN TIDAK PADA KORUPSI” Ungkapnya di Akhir pernyataanya.**Much
