Gresik, peloporkrimsus.com – Jalan Lingkar Bawean (JLB) akhir-akhir ini sudah banyak terlihat renggang, bergelombang dan menganga di sepanjang jalan dari pasar pedalaman Desa Lebak hingga sampai jalan perbatasan antara Desa Suwari dengan Desa Pudakit Barat. Hal ini, diduga akibat adanya mobil truk yang melintas melebihi batas ukuran muatan dari kelas JLB yang sudah ditentukan oleh Dishub Kabupaten Gresik. Masyarakat Pulau Bawean khususnya pengguna jalan raya sudah banyak memprotes adanya kerusakan jalan paving Karena akan membahayakan atas keselamatan bagi pengguna jalan saat melintas di jalan tersebut.
Dari hasil himpunan awak media di lapangan serta beberapa pengaduan dari masyarakat Pulau Bawean, bahwa jalan di lokasi wilayah Desa Pudakit Barat baru setahun dilakukan perbaikan dari APBD Kabupaten Gresik 2022 sudah banyak yang renggang dan menganga. Diharapkan pihak-pihak terkait dalam hal ini UPT Perbaikan Jalan dan Jembatan (UPT PJJ) Bawean untuk segera melakukan perbaikan-perbaikan secara bertahap. Selain itu, pihak UPT Pengelolaan Prasarana Pelabuhan Bawean diminta untuk lebih fokus lagi kepada tupoksinya.
Melihat Jalan Lingkar Bawean (JLB) selain sudah banyak bergelombang, renggang serta menganga (timbul), lampu penerangan jalan umum (PJU) masih belum semua terpasang. Sedangkan pemasangan lampu penerangan jalan umum untuk di wilayah Kecamatan Sangkapura bagian kota saja belum maksimal terpasang dan yang ada sering kali padam, seperti di Dusun Pateken, Desa Kotakusuma sampai ke arah pasar Sangkapura sudah hampir sepekan padam.
Akibat paving yang menganga menyebabkan salah satu pengguna jalan raya asal Desa Dekatagung, Kecamatan Sangkapura berinisial S mengalami kecelakaan (lakalantas) saat dirinya mengendarai sepeda motor hendak menghadiri acara Tablik Akbar Bawean Berkisah yang dilaksanakan di Alun-Alun Sangkapura, Kamis (26/10/2023) malam.
Korban inisial S mengalami luka babras di bagian pipi sebelah kanan dan dagu akibat terjatuh dari sepeda motor saat melintasi jalan turunan yang diduga akibat paving yang menganga dan renggang. Korban inisial S sempat dilarikan ke klinik Al Manar untuk diberikan pertolongan pertama dan perawatan.
Dari kejadian ini, masyarakat Pulau Bawean khususnya pengguna jalan meminta pihak terkait lebih aktif turun ke lapangan untuk melihat kondisi yang ada. Melihat minimnya lampu penerangan jalan umum yang ada, diharapkan bagi semua pengguna Jalan Lingkar Bawean untuk lebih berhati-hati saat mengendarai kendaraan bermotor pada malam hari. Selain itu, kedua instansi yang mempunyai kewenangan atas jalan raya lingkar Bawean diharapkan saling bersinergi dan bekerjasama guna meminimalisir adanya resiko kecelakaan di jalan raya. (Fairi)