Home Berita Kabupaten Bima Kini Dan Nanti

Kabupaten Bima Kini Dan Nanti

367
0

Bima, Peloporkrimsus.com – Soviet adalah negara kalah perang, negara yang tercabik cabik, tapi hari ini soviet salah satu negara yang di takuti dunia. Cina di era 90an 2000an di invasi besar-besaran secara teknologi dan industri oleh amerika, tapi cina hari ini mampu menginvasi hampir semua negara dengan produk-produknya “made in cina”.

Ini contoh bahwa teknoligi dan industri adalah cakrawala peradaban dunia. Kehadiran investasi skala besar tentu akan berbarengan dengan kehadiran teknologi dan industri yang merubah peradaban kita semua. Kemajuan dan berkembangnya sebuah daerah tergantung kepiawaian Pemimpinya benarkah begitu??l

Kemajuan suatu daerah sangat bergantung pada kualitas pemimpin di daerah tersebut. Nilai APBD yang besar belumlah cukup mendorong kemajuan daerah bila tidak didukung kepiawaian dari seorang pemimpin.

Kepiawaian seorang pemimpin mengembangkan sektor-sektor unggulan pendapatan daerah, kepiawaian pemimpin membangun infrastruktur birokrasi yang handal yang mampu menterjemahkan visi besar menjadi program-program prioritas, kepiawaian pemimpin membangun infrastruktur perekonomian, pendidikan, kesehatan dan industri serta kepiawaian seorang pemimpin memanfaatkan jejaring investasi sampai keluar negeri. Sehingga daerah tidak lagi bergantung terhadap transfer dana dari pusat.

Salah satu contoh beberapa kabupaten di provinsi NTT mampu mendorong PDRB mereka dengan investasi pada sektor pariwisata padahal NTT mayoritas penduduknya ada pada sektor pertanian, kelautan dan peternakan, disinilah kepiawaian pemimpin membaca peluang investasi yang sedang bergeliat di era ini. Bukan hanya pada pariwisata tidak menutup kemungkinan NTT akan berkembang dengan peternakannya yang akan menghasilkan daging-daging kualitas impor dengan mendatangkan investasi pabrik olahan pada sektor peternakannya.

Masih banyak daerah-daerah tingkat II di Indonesia yang cukup mampu berkembang jauh dari sebelumnya dengan kepiawaian seorang pemimpin. Itulah mengapa kemajuan dan berkembangnya daerah terletak pada kepiawaian seorang pemimpin.

Bagaimama dengan Kabupaten Bima saat ini??

Kabupaten Bima dalam kurun waktu 10 tahun lalu masih bergelut dengan persoalan pemindahan ibu kota, penyelesaian aset-aset dengan kota bima, serta masih terbelenggu dengan perebutan kekuasaan yang tak berujung, masih terbatas pada paradigma lama membangun infrastruktur tanpa dibarengi dengan investasi.

Kehadiran IDP – DAHLAN sebagai pemimpin baru dalam 3 tahun ini seharusnya persoalan-persoalan itu sudah tuntas, sehingga IDP – DAHLAN fokus mambangun Kabupaten Bima menuju daerah berkembang.

Kehadiran IDP – DAHLAN dengan Visi BIMA RAMAH seharusnya mampu merubah wajah kabupaten bima dengan geliat investasi diberbagai sektor sehingga pembangunan akan terus meningkat baik disisi infrastruktur, ekonomi maupun manusia. Justru wajah bima tetap sama dari 10 tahun lalu masih bergeliat dengan hal yang sama, tidak ada inovasi maupun transfer teknologi yang terjadi.

IDP -DAHLAN seharusnya piawai memanfaatkan sumber daya alam yang ada mengembangkan sektor-sektor unggulan daerah antara lain pertanian dan peternakan. Sektor pertanian bawang merah dengan luas lahan 12.644 Ha dengan potensi hasil produksi setiap tahunnya berkisar antara 98.000-130.000 ton/tahun tetapi baru termanfaatkan seluas 5.311 Ha dengan hasil produksi sebesar 63.732 ton/tahun atau sekitar 50% dari potensi yang ada, sehingga potensi tersebut dapat dikembangkan lagi. Belum lagi pengembangan bawang putih yang seharusnya dapat dikembangkan untuk menjadi pesaing kabupaten lombok timur di NTB ini, ini butuh kepiawain pemimpin mendorong anggaran untuk pengembangan sektor ini.

Sektor pertanian khususnya bawang merah dan bawang putih bila IDP-DAHLAN piawai memanfaatkan peluang industrialisasi tidak menutup kemungkinan untuk industrialisasi ini melibatkan masyarakat mendorong industri-industri skala kecil serta mendatangkan sebuah perusahaan besar mendorong pengolahan hasil panen sehingga memiliki value yang cukup tinggi.

Dari sektor peternakan ada 12.082 ha dimanfaatkan sebagai padang rumput atau penggembalaan, Luas lahan tersebut memiliki daya tampung ternak sebesar 244.896,07 UT, sementara daya tampung sampai saat ini baru mencapai 182.687 UT atau 74.60 persen sehingga masih mampu menampung ternak sebanyak 62.209,07 UT atau 25,40 persen. pada 2015 telah ditetapkan lahan pelepasan ternak masyarakat melalui Surat Keputusan Bupati Bima seluas 137 Ha di Desa Oi Tui, Kecamatan Wera dan 100 Ha di Desa Piong, Kecamatan Sanggar, sektor ini harusnya mampu dikembangkan dengan terus menerus dibangun dengan keberpihakan program dan anggaran. Sektor ini juga bila didukung oleh industri skala besar tentu hasil ternak kabupaten bima akan memiliki nilai tinggi dengan daging beku atau semacamnya.

Kabupaten Bima dibawah kepemimpinan IDP-DAHLAN masih jauh dari harapan dalam upaya pengembangan industri dan investasi, ini di tandai dengan minimnya investasi-investasi besar serta minimnya keberpihakan anggaran dalam industri-industri kerakyatan. Keberpihakan anggaran dalam belanja daerah untuk sektor industri kreatif saja ini sangat-sangat minim jauh dari visi BIMA RAMAH, hal ini saja sudah menjadi kegagalan besar bagi IDP-DAHLAN tak ada yang bisa diharapkan dari dua figur pemimpin ini dalam membuat kebijakan mempercepat laju pertumbuhan kabupaten bima.

Masa Depan Kabupaten Bima Kita harus merubah paradigma lama menggenjot infrastruktur tanpa dibarengi dengan percepatan investasi dan industri, kedua hal ini harus selaras sehingga infrastruktur yang di bangun tidak terkesan pemborosan anggaran belanja daerah.

Kabupaten Bima harus mulai lepas landas, kabupaten bima harus sesegera mungkin membenahi masalah-masalah lama. Kabupaten bima harus fokus mengembangkan sektor-sektor unggulan yang mampu mendongkrak perekonomian daerah. Kabupaten bima harus sesegera mungkin menjeput era GEMILANG yang sedang bergeliat di bawah pemimpin baru Nusa Tenggara Barat, yang saat ini menggenjot investasi dan industrialisasi di segala bidang. Kabupaten bima sudah selayaknya menyiapkan diri menjemput momen besar ini, mulai dari regulasi hukum hingga sarana dan prasara penunjang aktifitas ini.

Masa depan kabupaten bima harus dimulai dari kemauan pemimpin serta didorong oleh keterlibatan seluruh stakeholder dalam upaya membantu daerah ini terus berkembang ke arah yang lebih baik kearah daerah yang Gemah Ripah Loh Jinawi Tata Tentram Karta Rahar jo.

Penulis Zangaji Sape

Reporter Muchtar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here