Mataram, Peloporkrimsus.com – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Pemuda Anti Korupsi (KAPAK) NTB, lakukan Aksi unjuk rasa di depan kantor kejaksaan tinggi (Kejati) Ntb. Aksi unjuk rasa dilakukan para pemuda itu, dalam rangka mendukung langkah Kejagung RI, yang telah melakukan pemeriksaan sejumlah pihak dan mendesak agar segera tetapkan tersangka. Terhadap orang-orang yang diduga ikut terlibat dalam kasus benih jagung palsu dan busuk yang telah merugikan anggaran Negara sebanyak 25 miliar dan Petani disejumlah daerah di Ntb pada tahun 2017 lalu.
Aksi unjuk rasa itu dilakukan sekitar pukul 10.00 wita Jumat (1/11/19) tepatnya didepan gerbang kantor Kejati.
Dalam orasinya, kordinator lapangan (Korlap) Aksi Rizky Ar Mengungkapkan. Bahwa kasus Pengandaan benih jagung tahun 2017 dengan anggaran 170 miliar, yang dikelola oleh Kadistan Provinsi NTB selaku penguasa anggaran. Diduga kuat, kejahatan itu dilakukan secara bersama-sama, sehingga ditemukan adanya benih jagung diluar Spek (Busuk) yang telah dibagikan ke para petani. Sehingga mengakibatkan negara mengalami kerugian anggaran sebanyak 25 miliar.
Lanjut Rizky, Meskipun benih jagung yang diberikan ke Petani saat itu, bersumber dari Litbangtan atau produksi dalam negeri, tetapi kualitasnya harus memenuhi standar dan melewati pengujian Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB), sebelum bibit didistribusikan ke setiap daerah dan dibagikan ke para petani.
“Mustahil ditemukan oleh tim Balitbangtan, Mitra Lisensor dan Dinas pertanian kabupaten benih palsu yang rusak dan berjamur kalau semuanya melewati pengujian oleh BPSB” Ungkapnya dalam orasi.
Selain itu, Rizky juga menyinggung soal kinerja tim verifikasi yang dibentuk oleh dinas pertanian provinsi, untuk menguji kualitas benih yang akan didistribusikan ke setiap daerah. Dengan kecangihan alat deteksi dimiliki, itu kenapa bisa lolos benih jagung palsu dan busuk.
Sementara Raihan Alafif juga orator aksi mengungkapkan dalam orasinya, apresiasi atas kinerja Kejagung RI yang telah melakukan pemeriksaan Kadistan Provinsi Ir. Husnul Fauzi dan beserta kadis dan mantan kadistan kab. yang ada di pulau Lombok sejak Rabu 30/10 sampai Kamis, dan merencanakan untuk manggil sejumlah kadistan dan mantan kadistan yang ada di pulau Sumbawa.
“Kamis selaku pemuda Ntb yang lahir dari rahim para Petani sanggat apresiasi kerja Kejagung RI yang sudah memeriksa Kadistan Provinsi dalam skandal benih jagung Busuk” ucapnya.
Namun perlu kami tegaskan, kasus ini akan tetap dikawal melalui aksi demonstrasi. Hingga Kejagung benar-benar menetapkan tersangkanya. Sebab, dampak kasus inilah sungguh luar biasa. Selain merugikan anggaran Negara Rp. 25 miliar, penghasilan petani jagung menjadi kurang. Dan yang lebih parah, Saat ini petani benar-benar trauma dan sulit menerima bibit jagung Litbangtan yang diberikan oleh pemerintah. “Aksi demonstrasi mengawal kasus ini akan terus kita lakukan, sampai saatnya Kejagung menetapkan tersangkanya” tegas Afif.
Pantauan media ini, aksi dilakukan sejumlah pemuda itu tidak terlalu lama. Usai melakukan orasi bergantian sambil membentangkan spanduk yang bertuliskan, selamatkan Nasib Petani dari mafia bibit jagung Palsu. Segera adili “kuasa pengguna anggaran dan kontraktor penyedia” jangan sampai Tim Kejagung RI kemasukan angin. Usai itu akhirnya mereka membubarkan diri.(Mus)