Home Berita kalimantan Selatan ,Bulan Juli Nilai Ekspor Naik 1,53 persen

kalimantan Selatan ,Bulan Juli Nilai Ekspor Naik 1,53 persen

235
0

Banjarbaru, peloporkrimsus.com – Kalimantan Selatan nilai ekspor melalui pelabuhan bulan Juli 2019 mencapai US$622,84 juta atau naik 1,53 persen dibanding ekspor bulan Juni 2019 yang mencapai US$613,45 juta dan turun 30,99 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan Juli 2018 yang mencapai US$902,50 juta.

Adapun kelompok komoditas barang berdasarkan HS 2 dijit yang paling banyak diekspor adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$572,14 juta dan negara tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok dengan nilai US$237,33 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Prov Kalsel, Ir. Diah Utami, M.Sc, didampingi Kepala Bidang Statistik Distribusi Fachri Ubadiyah, Kepala BPS Kota Banjarmasin, Agnes Widiastuti, dan jajaran, mengatakan hal itu pada saat jumpa pers kepada wartawan media cetak, Elektronik dan online, serta para undangan dari perwakilan Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Pemprov Kalsel dan Bank Indonesia (BI) di Aula kantor BPS Banjarbaru, Selasa, (1/10) Siang.

“Sedangkan pada nilai impor, Kalimantan Selatan bulan Juli 2019 sebesar US$96,55 juta atau turun sebesar 14,17 persen dibanding impor bulan Juni 2019 yang mencapai US$112,49 juta, namun jika dibandingkan dengan nilai impor bulan Juli 2018, nilai tersebut turun sebesar 39,11 persen yang pada saat itu nilainya mencapai US$158,55 juta”, ungkap Diah.

Lanjut nya “bahwa komoditas barang berdasarkan HS 2 dijit yang paling banyak diimpor adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$73,38 juta dan negara asal impor dengan nilai terbesar adalah Malaysia sebesar US$ 47,65 juta. Neraca perdagangan ekspor impor Kalimantan Selatan bulan Juli 2019 surplus US$526,30 juta. Lebih besar daripada neraca perdagangan ekspor impor Kalimantan Selatan bulan lalu yang surplus US$500,96 juta”, imbuh nya.

“Ekspor melalui pelabuhan muat di Kalimantan Selatan pada bulan Juli 2019 mencapai US$622,84 juta atau naik sebesar 1,53 persen dibanding nilai ekspor bulan Juni 2019 yang mencapai US$613,45 juta. Apabila dibandingkan dengan nilai ekspor bulan Juli 2018 yang mencapai US$902,50 juta, maka nilai ekspor bulan Juli 2019 ini turun sebanyak 30,99 persen,” kata Diah.

“Kelompok barang utama penyumbang ekspor terbesar Kalimantan Selatan bulan Juli 2019 berdasarkan kode Harmonized System (HS) 2 dijit ada pada kelompok bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai US$572,14 juta. Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar 8,83 persen dibanding ekspor bulan Juni 2019 yang mencapai US$525,71 juta. Sementara itu, di urutan kedua adalah kelompok lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) yang menyumbang ekspor dengan nilai US$34,16 juta, mengalami penurunan sebesar 51,37 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” kata Diah.

“Di urutan ketiga adalah kelompok berbagai produk kimia (HS 38) dengan nilai ekspor US$9,48 juta yang turun sebanyak 5,91 persen dibanding bulan Juni 2019 yang mencapai US$10,07 juta. Berdasarkan kontribusinya terhadap total ekspor bulan Juli 2019, kelompok bahan bakar mineral (HS 27) memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 91,86 persen. Kemudian diikuti oleh kelompok barang lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) dan kelompok berbagai produk kimia (HS 38) dengan kontribusi masing-masing sebesar 5,48 persen dan 1,52 persen. Berikutnya di urutan keempat dan kelima terdapat kelompok kayu, barang dari kayu (HS 44) dan kelompok bijih, kerak, dan abu logam (HS 26) dengan kontribusi masing-masing sebesar 0,75 persen dan 0,20 persen. Peranan ekspor kelima kelompok barang ini pada bulan Juli 2019 mencapai 99,82 persen dari total ekspor melalui pelabuhan muat di Kalimantan Selatan”, tandas nya.

“Menurut negara tujuan utama ekspor, nilai ekspor tertinggi pada bulan Juli 2019 adalah ekspor dengan tujuan ke Tiongkok sebesar US$237,33 juta. Nilai ekspor tersebut mengalami kenaikan sebesar 32,82 persen dibanding ekspor bulan Juni 2019 yang mencapai US$178,69 juta. Kemudian di urutan berikutnya adalah ekspor ke India sebesar US$75,76 juta, yang mengalami kenaikan sebesar 23,82 persen,” papar diah

“Berada di urutan ketiga adalah ekspor ke Jepang sebesar US$72,67 juta yang turun sebesar 37,65 persen dibandingkan nilai ekspor ke negara ini bulan Juni 2019. Selanjutnya di urutan keempat dan kelima adalah Korea Selatan dengan nilai ekspor US$51,10 juta dan Malaysia dengan nilai ekspor US$36,72 juta. Nilai ekspor kelima negara tujuan utama pada bulan Juli 2019 mencapai US$473,58 juta yang naik sebesar 4,77 persen dibandingkan nilai total kelima negara tersebut pada bulan Juni 2019 yang mencapai US$452,00 juta. Nilai ekspor Kalimantan Selatan kelima negara tujuan utama tersebut memberikan kontribusi sebesar 76,03 persen terhadap total ekspor Juli 2019,” kata Diah.

Nilai impor Kalimantan Selatan pada bulan Juli 2019 mencapai US$96,55 juta atau turun sebesar 14,17 persen dibanding nilai impor bulan Juni 2019 yang mencapai US$112,49 juta. Bila dibandingkan dengan nilai impor bulan Juli 2018 yang mencapai US$158,55 juta, maka nilai impor bulan Juli 2019 juga turun, yaitu sebesar 39,11 persen.

Menurut kelompok barang, pada bulan Juli 2019 tiga kelompok barang yang mempunyai nilai impor tertinggi adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27), diikuti oleh kelompok mesin mesin/pesawat mekanik (HS 84), dan kelompok mesin/peralatan listrik (HS 85).

Nilai impor untuk ketiga kelompok barang tersebut masing-masing adalah HS 27 sebesar US$73,38 juta, HS 84 sebesar US$15,55 juta dan HS 85 sebesar US$2,84 juta. Kontribusi dari masing-masing kelompok tersebut adalah sebesar 76,01 persen 16,11 persen dan 2,94 persen dari total impor Juli 2019. Nilai impor 5 kelompok barang utama pada bulan Juli 2019 mencapai US$94,52 juta dengan kontribusi mencapai 97,90 persen dari total impor.

Sedangkan dari sisi perkembangan, nilai impor 5 kelompok barang utama tersebut pada bulan Juli 2019 ini mengalami penurunan sebesar 12,65 persen dibanding dengan impor bulan Juni 2019. Nilai impor Kalimantan Selatan pada bulan Juli 2019 tertinggi berasal dari Malaysia dengan nilai US$47,65 juta, yang mengalami kenaikan sebesar 111,83 persen dibandingkan impor pada bulan Juni 2019 yang mencapai US$22,49 juta.

Berada di urutan kedua adalah Singapura dengan nilai impor mencapai US$29,13 juta yang mengalami penurunan sebesar 54,96 persen. Sedangkan berada di urutan ketiga adalah Korea Selatan dengan nilai impor US$9,26 juta. Kontribusi impor dari Malaysia mencapai 49,35 persen dari total nilai impor Kalimantan Selatan bulan Juli 2019, sedangkan impor dari Singapura dan Korea Selatan memberikan kontribusi masing-masing sebesar 30,18 persen dan 9,59 persen.

Pada bulan Juli 2019 ini posisi keempat dan kelima ditempati oleh Tiongkok dan Polandia, dengan nilai impor masing-masing sebesar US$6,86 juta dan US$1,06 juta. Nilai impor 5 negara tujuan utama pemasok impor ke Kalimantan Selatan tersebut pada bulan Juli 2019 mencapai US$93,96 juta dengan kontribusi sebesar 97,32 persen. Dilihat dari sisi perkembangan, impor dari 5 negara tujuan utama tersebut naik sebanyak 2,70 persen dibanding nilai impor kelimanya pada bulan Juni 2019.

Neraca Perdagangan Kalimantan Selatan tetap menunjukan nilai yang positif. Pada bulan Juli 2019 ini, neraca perdagangan ekspor impor surplus sebesar US$526,30 juta, nilai tersebut lebih besar dibandingkan neraca perdagangan pada bulan Juni 2019 lalu yang surplus sebesar US$500,96 juta. Selama bulan Januari sampai dengan Juli 2019 neraca perdagangan Kalimantan Selatan surplus sebesar US$3,85.(Rdw)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here