Gresik, peloporkrimsus.com – Dalam rangka pekerjaan relokasi Tube Skid PT PLN Nusantara Power dari UP Muara Tawar ke PLTMG Bawean, pihak PT Boma Bisma Indra (Persero) selaku kontraktor mencarter kapal KMP Gili Iyang diluar jadwal reguler untuk mengangkut beberapa kendaraan angkutan barang dari Pelabuhan Paciran menuju Pelabuhan Penyeberangan Bawean pada hari Minggu (1/6/2025). Kedatangan kendaraan angkutan barang tersebut dalam rangka kelancaran pekerjaan untuk kebutuhan suplai bahan bakar CNG Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Bawean.

Hasil pantauan awak media di lapangan, pada malam Senin (1/6) sekira pukul 20:00 WIB, kapal KMP Gili Iyang tiba di Pelabuhan Penyeberangan Bawean dengan membawa Tube Skid, Mobile Crane Kato, Trailler 40 Feet.
Untuk bisa menggunakan akses Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Bawean tersebut, PT Boma Bisma Indra (Persero) sudah berkoordinasi dan mengajukan surat permohonan kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik.

Proses bongkar kendaraan angkutan barang berupa Tube Skid sebanyak 12 unit yang berisi muatan tabung gas CNG dan Head Unit Trailer melalui dermaga II atau Dermaga MB (Moveable Bridge), sedangkan Mobile Crane Kato diturunkan melalui Dermaga I atau Dermaga Plengsengan Beton, Minggu (1/6/2025) malam.
Saat Mobile Crane Kato keluar dari Pelabuhan Penyeberangan Bawean dikawal mobil patroli Polsek Sangkapura untuk melintas di Jalan Raya. Sempat terjadi kemacetan selama 2 jam lebih. Hal ini terjadi saat di jalan menikung Mobile Crane Kato mengalami kesulitan untuk bermanuver. Akibatnya, kendaraan roda empat sempat tertahan, namun untuk kendaraan roda dua masih bisa diarahkan untuk melewati jalan lingkungan.
Akibat kendaraan Mobile Crane Kato yang melintas di jalan raya lingkar Bawean ada beberapa titik bagian jalan yang mengalami kerusakan, seperti ambrolnya drainase.
Atas kerusakan bagian jalan raya lingkar Bawean tersebut, awak media mencoba konfirmasi dan klarifikasi kepada salah satu perwakilan dari PT Boma Bisma Indra (Persero). Kurniawan Prabowo selaku pelaksana teknis menyampaikan, bahwa dirinya sudah berkoordinasi dengan Kepala Kantor UPT PJJ dan SDA Wilayah Bawean. Ia meminta untuk dicatat dan segera diperbaiki bagian jalan yang mengalami kerusakan akibat dampak kendaraan Trailler maupun Mobil Crane Kato yang melintas.
“Semua kerugian tersebut, untuk biaya perbaikan nantinya pihak PT Boma Bisma Indra (Persero) yang akan menanggungnya,” ucapnya.
Selanjutnya, Jacka salah satu putera daerah pemerhati pulau Bawean mengharapkan kapal KMP Gili Iyang sebagai satu-satunya angkutan publik, yang diperbantukan untuk kelancaran ekonomi Bawean yang digunakan sebagaimana mestinya.
“Sehubungan dengan proses Carter kapal KMP Gili Iyang dengan muatan kendaraan barang milik proyek dari Pelabuhan Paciran tujuan Bawean, berdampak pada perubahan jadwal kapal.Tentunya hal ini, berdampak pada kerugian bagi pengguna jasa dan juga pengusaha,” katanya.

Jacka menambahkan, kapal KMP Gili Iyang yang mengangkut kendaraan barang sangat berat tersebut, apa sudah sesuai dengan petunjuk atau aturan tentang pelaksana angkut barang proyek tertuju PLTMG Bawean, dan sesuai dengan spesifikasi petunjuk yang sudah ditentukan dalam dokumen kapal KMP Gili Iyang, pungkasnya.
Sekedar diketahui, mobilitas kendaraan angkutan barang berupa Mobile Crane Kato, Trailler dari Pelabuhan Penyeberangan Bawean menuju area Pelabuhan Perikanan Pantai Bawean dikawal oleh pihak PT Boma Bisma Indra (Persero), selain itu juga melibatkan jajaran dari Polsek Sangkapura, Koramil Sangkapura, UPT Pengelola Prasarana Perhubungan Wilayah Bawean, Satuan Polairud Polres Gresik Wilayah Bawean, Babinpotmar Wilayah Bawean, Jajaran KUPP Kelas III Bawean, Jajaran Pemerintah Kecamatan Sangkapura melalui Kasi Trantibum. Pada Selasa (3/6) sekitar pukul 11:00 WIB, Mobile Crane Kato dan Trailler sudah dimuat dengan kapal KMP Gili Iyang menuju Pelabuhan Paciran. (FR)