SANANA,peloporkrimsus.com – Salah satu gedung RSUD Sanana terpaksa disegel para pekerja. Ini karena proyek yang dibangun menggunakan anggaran senilai 927 juta itu sudah rampung dibangun, namun upah pekerja tak kunjung dibayar.
Pantauan wartawan di lapangan, Senin (30/5/2022) tadi, para pekerja yang merasa kesal lantaran upah tak dibayar ini terapksa menyegel gedung tersebut. Bahkan para pekerja mengancam akan membongkarnya jika pihak kontraktor tidak segera melunasi upah mereka.
Proyek ini dikerjakan Abdurahman Limagap dengan perusahaan CV. Doku Loha menggunakan APBD tahun 2021.
Erwin, salah satu pekerja menjelaskan, upah kerja berdasarkan hasil kesepakatan awal sebesar 115 juta rupiah. Namun sudah dicairkan oleh mandor sebelumnya sebesar 70 juta sekian dan tersisa maaih 40 juta. Kemudian pergantian mandor dan mandor yang menggantikan mandor sebelumnya tidak melanjutkan pekerjaan, seingga pihaknya bersama rekan-rekan melanjutkan pekerjaan dengan sisa upah tukang sebesar 40 juta sekian.
“Upah tukang ini tersisa senilai 40 juta, kemudian dibayar pekerja pemasangan tehel sebesar 16 juta. Sehingga upah tersisa 27 juta lebih itu tidak dibayarkan sampai sekarang,” ujar Erwin.
Para pekerja sudah mendatangi pihak kontraktor sebanyak dua kali, bahkan membawa permasalahan ini ke Polres, tetapi juga tidak dibayar. Malah pihak kontraktor beralasan sudah membayar dengan pekerja harian.
“Sementara pada kesepakatan awal antara kontraktor dan kami tidak seperti itu. Pihak kontraktor mengambil pekerja harian itu nanti dibayar di luar dari sisa upah tukang sebesar 27 juta itu, namun kenapa pikerjaan sudah diselesaikan, tapi pihak kontraktor beralasan seperti itu,” katanya kesal.
“Jadi kami lakukan pemalangan ini sebagai bentuk kekesalan. Apabila dalam waktu dekat ini upah kerja kami belum dibayar, maka kami akan membongkar bangunan,” sambungnya tegas.
Sementara pihak kontraktor belum dapat dihubung wartawan hingga berita ini ditayangkan. (Nofal)
