Home Berita Lahan Baru Tambak Udang di Desa Sidogedungbatu Disambut Protes Mahasiswa dan Nelayan...

Lahan Baru Tambak Udang di Desa Sidogedungbatu Disambut Protes Mahasiswa dan Nelayan Dusun Carabeka Bawean.

920
0

Gresik,peloporkrimsus.com – Mahasiswa bersama nelayan Dusun Carabeka, Desa Kepuhlegundi, Kecamatan Tambak, Bawean menolak keras adanya tambak udang di Dusun Pancor, Desa Sidogedungbatu, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Bawean.

Diketahui lahan seluas kurang lebih 2 hektar baru dibeli oleh pengusaha asal luar Bawean, rencananya akan dijadikan sebagai budidaya tambak udang Vannamei. Lahan tersebut, berada di Wilayah Desa Sidogedungbatu tepatnya di Dusun Pancor, Kecamatan Sangkapura, Bawean.

Hasil himpunan awak media, lahan yang baru dibeli baru dilaksanakan pekerjaan perataan tanah dan mendapat protes dari warga Dusun Carabeka, Desa Kepuhlegundi yang berprofesi sebagai nelayan tradisional. Hal ini diduga karena akses jalan menuju lokasi tambat tali perahu jukung (sampan) akan tertutup akibat berada dilahan yang akan dijadikan budidaya tambak udang. Mereka beranggapan tidak bisa melewati jalan tersebut lagi dan kesulitan untuk menuju tempat perahu sampan yang mereka parkir di tepi pantai.

Mahasiswa bersama masyarakat dan nelayan Dusun Carabeka menggelar seruan aksi protes penolakan tambak udang. Aksi tersebut dilakukan di lapangan sepak bola Carabeka, Desa Kepuhlegundi, Rabu (16/10). Dalam aksi tersebut, terlihat Maqduratul Marifah menyerukan penolakan keras atas adanya tambak udang di Pulau Bawean khususnya yang akan dibangun. Setelah itu, orasi kedua diserukan oleh Hanafi yang tidak lain merupakan perangkat desa Kepuhlegundi. Dalam orasinya mengatakan hal serupa atas penolakan adanya tambak udang, karena akan berdampak pada pencemaran lingkungan dan merugikan nelayan seperti halnya yang sudah ada di Wilayah Desa Kepuhlegundi. Setelah seruan aksi dilakukan, mahasiswa bergerak ke lahan tambak udang

Sebelum adanya seruan aksi (Demo) tersebut, pada malam Selasa (15/10) Kanit Intel Polsek Tambak Aiptu Sigit Yulianto didampingi Kanit Reskrim Aiptu Imam Subari atas sprint dari Polres Gresik terkait seruan aksi yang akan digelar oleh mahasiswa, mengumpulkan beberapa terkait dan mengajak duduk bareng. Dalam pertemuan hadir Kepala Desa Kepuhlegundi Syamsuddin bersama Sekdes Amyedi, Perwakilan Mahasiswa Maqduratul Ma’rifah beserta 4 mahasiswa lainnya, Andi M. Sukron LKMD Sidogedungbatu, H. Abdurrahman mewakili pengusaha tambak udang.

Dalam pertemuan tersebut, Aiptu Sigit Yulianto menanyakan duduk persoalan dari masyarakat nelayan Dusun Carabeka atas penolakan tambak udang yang berada di luar Wilayah Kecamatan Tambak. Ia, berharap agar permasalahan ini ada titik temu.

Selanjutnya, Maqduratul Marifah (Irah) mengatakan bahwa dengan adanya tambak udang menganggu aktivitas nelayan dan merusak ekosistem laut serta pencemaran lingkungan.

Amyedi menambahkan terkait tuntutan dari nelayan Carabeka, bahwa nelayan mengkhawatirkan terkait tambat tali serta tempat untuk menyimpan sampan (jukung) yang sekarang lahan tersebut sudah dimiliki (beli) oleh pengusaha tambak udang.

Dalam penjelasan H. Abdurrahman mewakili pengusaha tambak udang mengungkapkan, sebelum lahan tersebut dikerjakan sudah menyuruh salah satu pekerjaan dilapangan untuk menyampaikan kepada masyarakat nelayan yang miliki sampan jukung bahwa akses jalan dan tempat parkir sampan jukung masih diberikan oleh pihak pemilik lahan, namun untuk sementara waktu perahu sampan milik nelayan dipindahkan dulu karena masih pengerjaan untuk perataan tanah.

Abdurrahman menambahkan, atas permintaan dari masyarakat nelayan Carabeka pihak pemilik lahan akan melayani.

Andi M. Sukron selaku LKMD Sidogedungbatu menegaskan bahwa masyarakat Sidogedungbatu tidak memprotes adanya tambak udang yang masuk ke wilayahnya. Kenapa mesti warga desa lain yang memprotes, imbuhnya.

Dilanjut Syamsuddin Kepala Desa Kepuhlegundi akan memfasilitasi pertemuan antara nelayan Dusun Carabeka dengan pengusaha atau perwakilan pengusaha tambak udang atas tuntutan dari nelayan. Karena ada kepentingan desa untuk pergi ke daratan Jawa, maka beliau meminta waktu menunggu sampai datang dari daratan Jawa. (FR)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here