Home Berita LBM NU Bawean Gelar Bahtsul Masail Antar Santri se-Jawa dan Madura

LBM NU Bawean Gelar Bahtsul Masail Antar Santri se-Jawa dan Madura

101
0

Bawean,peloporkrimsus.com – Pengurus Cabang (PC) Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Bawean yang bekerjasama dengan Pengurus Cabang (PC) Rabithah Al-Ma’ahid Al-Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Bawean menggelar Bahtsul Masail yang ke 3. Sementara yang mensukseskan kegiatan kali ini diamanahi kepada ikatan santri Sidogiri Bawean yang bertempat di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Desa Bululanjang, Kecamatan Sangkapura, Senin (09/05/2022).

Ustadz Nur Qomari, Ketua LBMNU Bawean, mengatakan peserta Bahtsul Masail melibatkan dari beberapa santri se Jawa dan Madura yang berasal dari Bawean. Ia menjelaskan Kegiatan ini diselenggarakan setiap tahun yang dimulai sejak tahun 2017, dan sempat terhenti karena pandemi.

Ia berterimakasih kepada KH Mahmud Marzuqi dan keluarga besar Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kareteng selaku tuan rumah yang telah mensukseskan kegiatan ini. Dan kepada Mushohih, K Zubaidi Humaili, K Ahmad Bandi, K Fathoni, K Masykur, K Hudam Syafi’e, K Masyhudi Wasyi, K Mursyidi, KH Fuad Faruq, KH Abu Zaid.

“Al Hamdulillah, acara Bahtsul Masa’il ke 3 yang melibatkan antar Santri Pondok Pesantren Bawean, Jawa dan Madura ini berjalan sukses dan lancar, yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kareteng Buluar Utara, Desa Bululanjang. Dan ia berharap dengan kegiatan semacam ini bisa melatih para santri dalam kelihaian memecahkan sebuah persoalan”, harapnya.

Adapun Ustadz Ninwari, salah satu perumus Bahtsul Masail ini memaparkan, rumusan masalah yang diusung dari lima pokok pembahasan diantaranya, terkait kewajiban hadir ke acara walima yang kehadirannya hanya sekedar bertemu tuan rumah tapi tidak mengikuti rangkaian acara. Sementara kasus ke-dua, hadir tapi tidak pamit kepada tuan rumah karena berbagai faktor. Kemudian mempertontonkan mempelai wanita di majlis walimah apakah dapat menggagalkan kewajiban menghadiri walimah.

“Pertama, jika di tempat acara terdapat hal yang mungkar maka dapat menggugurkan kewajiban hadir ke walima. Tapi jika tidak ada hal mungkar maka wajib hadir. Dengan catatan sekalipun dalam acara walima terdapat hal mungkar tetap diperbolehkan hadir ke acara tersebut, bahkan jika hadirnya orang yang terundang dapat menjadi hilangnya kemungkaran maka menjadi wajib hadir”, terangnya.

Pondok Pesantrean yang hadir dalam Bahtsul Masail ini, diantaranya : Pondok Pesantren (PP) Miftahul Ulum Kareteng, PP Hasan Jufri Lebak, PP Nurut Taqwa Duko, PP Hidayatul Mubtadi’in Pamona, PP Mamba’ul Falah Tambilung, PP Penaber Paginda, PP Husnul Islam Sokaoneng, PP Ruhul Amin Lankap. Yang dari Jawa yaitu, Ponpes Sidogiri, PP Lirboyo, PP Sarang, PP Tretek Pare, PP Petuk Kediri, PP Sukorejo, PP Karanganyar Pasuruan dan Ponpes Syaikhona Kholil Bangkalan Madura.(Jum)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here