Kota Bima, Peloporkrimsus.com – Bahwa saat ini H.M Lutfi SE telah di anugrahi pemimpin yang bersejarah, dengan ketulusan hatinya tidak mengambil gaji dan tunjangannya selama satu tahun dan diberikan semuanya kepada masyarakat kota bima.
Namun sayang meski dilandasi niat tulus tetapi di kota bima ini blusukan masih dianggap sebagai bagian dari pencitraan. Sebagian pihak menilai blusukan hanyalah cara untuk menaikkan pamor.
“Sebab saya masih belum begitu yakin jika tidak turun langsung ke masyarakat, melihat kondisi pasar, berdialog dengan petani dan nelayan adalah cara ampuh untuk menyelesaikan persoalan yang kian menggunung” Tutur H.M Lutfi di hadapan Media Pelopor Hukum & Krimsus, minggu (15/9/2019).
Ustad Islamudin, salah satu ulama besar kota bima mengatakan, Jika menilik sejarah, sebenarnya blusukan bukanlah barang baru. Dalam sejarah Islam blusukan sudah lama dipraktekkan. Pola kerja seperti H.M Lutfi ini ternyata sudah dilakukan sejak 1400 tahun yang lalu. Cerita yang paling mahsyur adalah blusukan yang dilakukan oleh Khalifah Umar Bin Khattab.
“Suatu masa tanah Arab pernah mengalami paceklik yang amat memprihatinkan. Hujan lama tak turun. Lahan menjadi tandus. Tanaman warga tak bisa dipanen karena kering kerontang. Jumlah hewan ternak yang mati juga sudah tak dapat dihitung” Jelas Ustad Islamudin.
Lanjutnya. Keputusasaan mendera hampir di seluruh masyarakat. Khalifah Umar Bin Khattab mengeluarkan kebijakan agar setiap hari dilakukan pemotongan unta agar dagingnya bisa dinikmati oleh warga. Sedangkan ia memilih untuk berpuasa dari makanan enak.
“Untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh masyarakatnya, Lutfi pun tak segan masuk keluar kampung kelurahan se kota bima ini” Ungkapnya.
Salah satu warga kelurahan Raba Jainudin mengatakan saat H.M Lutfi Blusukan dengan matanya berkaca-kaca bercerita bahwa Ini tanda kebaikan dari Allah SWT.
“Semoga panutan kita walikota bima bisa dijadikan contoh oleh rakyat kota bima agar bisa senantiasa menumbuhkan sifat kekeluargaan, saling mengasihi antar sesama, saling mengisi dan selalu bertutur kata yang baik terhadap sesama” tutupnya. (MUCH)