Bima, Peloporkrimsus.com – Aktivis senior pro demokrasi, Agus Muliyadin SH, akhirnya berlabuh dan menjadi calon anggota legislatif melalui Partai Gerindra dengan No urut 5. Pria yang akrab disapa Agil itu akan memperebutkan 5 jatah kursi DPRD Kabupaten Bima dari dapil Wera Ambalawi.
Melalui WhatsApp, Minggu, (26/8/2018), ia mengatakan terjun ke politik praktis dengan visi besar mengembalikan kedaulatan ekonomi rakyat, “Penguatan kapasitas legislator wera ambalawi dalam mengakselarasi pembangunan, meningkatkan partisipasi masyarakat melalui penyediaan rumah asprirasi, dan memperjuangkan ketersediaan air bersih dan irigasi pertanian wera ambalawi yang saat ini masih belum terwujud. Padahal pada masa silam, Wera Ambalawi dikenal sebagai wilayah penghasil komoditas pertanian dan peternakan”. Cetus pria yang disapa Agil ini.
“Wera ambalawi punya catatan pernah mengekspor berbagai hasil pertanian seperti kacang tanah, bawang, Jagung dan hasil pertanian lain. Bahkan untuk sapi dan kerbau hasil peternakan masyarakat wera ambalawi dieksport sampai ke Surabaya dan Jakarta. Namun kini sudah redup, inilah motivasi saya maju merebut kursi DPRD Kabupaten Bima sebagai instrumen perjuangan untuk memastikan bahwa Wera Ambalawi harus unggul dan tidak tertinggal seperti kondisi saat ini” Tandasnya.
Seiring perjalanan waktu Wera dan ambalawi seakan hilang dari peta penghasil komoditas pertanian berkualitas. “Sistem yang terbangun tidak menunjang penguatan ekonomi rakyat berbasis petani dan pengusaha kecil. Agil menilai, pemerintah pusat memiliki visi yang cukup baik dalam pengembangan ekonomi rakyat NTB. Tapi mengalami distorsi di tingkat daerah. Karena itu diperlukan gebrakan melalui jalur formal. “Perubahan perlu didorong melalui sistem, saya maju untuk mengingatkan sekaligus mendorong lembaga legislatif untuk berjuang bersama rakyat karena lembaga ini hidup dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat” tegasnya.
Sebagai aktivis pro demokrasi, Agus Muliyadin SH akan fokus menggandeng orang muda dan kelompok tani. Baginya orang muda dan petani adalah penggerak ekonomi sesungguhnya. Bergerak secara mandiri tanpa ketergantungan. Tapi kerapkali jadi korban sistem yang tidak berpihak sekaligus diperparah oleh duta wera amabalawi yang jarang bersuara untuk pembangunan tanah lahir kita. “Orang muda baginya adalah masa depan suatu wilayah. Karena itu hak dan suaranya harus diperjuangkan. Itu yang menyebabkan saya gabung ke Gerindra,” tegasnya. (MUCH).