Bima, Peloporkrimsus.com – Prajurit TNI dan warga di lambu selalu bekerja bersama, bahkan makan bersama dan bercanda layaknya sebuah keluarga sebagai cermin kemanunggalan TNI dengan rakyat di lokasi TMMD ke-103, Desa lambu, kecamatan lambu, kabupaten bima, Senin (29/10/2018).
Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 di desa lambu dan desa soro itu bukan saja tentang kontribusi TNI dan warga di dalam membangun infrastruktur untuk kemajuan desa. Namun dibalik itu, ada nilai kebersamaan antara TNI dan warga, ada jalinan silaturahmi yang memperkuat keberadaan TNI tak bisa dipisahkan dengan rakyat.
Selama Pra TMMD berlangsung hingga pembukaan TMMD, Anggota Satuan Tugas TMMD wajib menginap di rumah-rumah penduduk desa setempat. Dari situ, TNI dan rakyat semakin erat hubungan emosionalnya.
Dandim 1608/Bima Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra mengungkapkan, TNI tidak bisa dipisahkan dari rakyat Indonesia. Keberadaan TNI dari awal kelahiran selalu bersama rakyat. “Sejarah mencatat, Panglima Besar Jenderal Sudirman perang gerilya melawan musuh NKRI dilakukan bersama-sama dengan rakyat. Itulah cikal bakal, TNI lahir dan tidak bisa dipisahkan dengan rakyat,”ujarnya.
“TMMD juga bagian dari implementasi kemanunggalan TNI dengan rakyat, karena itu TNI harus turun ke desa-desa dan dusun untuk ikut serta memajukan Indonesia dari wilayah pedesaan” ungkapnya.
Lebih lanjut di sampaikan, “Ini sebagai bentuk kebersamaan dengan masyarakat dan tidak setiap saat kita memiliki momen seperti makan bersama berbaur penuh kekeluargaan,”ucap Dandim yang dikenal Dekat dengan Rakyat itu.
Dandim 1608/Bima Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra mengungkapkan, kebersamaan TNI di lokasi TMMD bersama warga merupakan simbol kemanunggal TNI dengan rakyat. “TNI tidak bisa dipisahkan dari rakyat karena inti kekuatan pertahanan NKRI terletak pada kemanunggalan TNI dengan rakyat,”tuturnya.(MUCH)
