Mataram, Peloporkrimsus.com – Peristiwa jatuhnya salah satu buruh migran Indonesia (BMI) asal desa Sie kecamatan Monta kabupaten Bima di lantai 11 salah satu apartemen tempat tinggalnya di Taiwan, mendapat sorotan dari anggota DPRD provinsi Ntb Komisi V.
Ahkdiasa, S.Hi ditemui Wartawan, usai mengikuti rapat paripurna di ruangan rapat utama DPRD provinsi Ntb, saat mendengarkan cerita yang menimpa Syafruddin salah satu buruh migran asal kabupaten Bima. Menurutnya, korban jatuh dari lantai 11 salah satu apartemen tempat tinggalnya itu, merupakan salah satu pejuang yang sedang mencari nafkah untuk membangun rumah dan menyiapkan biaya sekolah anaknya.
“Dilihat dari peristiwa yang penyebab jatuhnya korban dari lantai apartemen tempat tinggalnya, itu akibat takut ditangkap oleh pihak kepolisian setempat. Karena Visa yang ia miliki untuk para pelancong masa berlakunya 1 (Satu) tahun, diduga sudah melewati masa berlaku. Sementara pihaknya datang di Taiwan tidak sedang melancong, tetapi bekerja sebagai buruh migran Indonesia” ucap Duta PKB pulau Sumbawa.
Terbitnya Visa turis untuk para pekerja migran itu masalah, nampak sekali keteledoran dan ketidak teliti nya pihak terkait. Seperti PJTKI, Disnakertrans sebagai instansi yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan penertiban Visa dan Pasport. “Harusnya Disnakertrans dan PJTKI teliti setiap pihak yang mau keluar negeri, supaya bisa diperjelas statusnya” tutur pria yang biasa disapa Guru toi.
Lanjutnya, kejadian seperti ini sudah sering kali terjadi menimpa tenaga kerja luar negeri di Ntb. Harusnya instansi terkait mengambil pejaran, agar masyarakat yang datang mengurus persyaratan untuk keluar negeri benar-benar diverifikasi agar bisa dipastikan, supaya tidak sembarang mengeluarkan Visa, sementara mereka tujuan keluar negeri mau bekerja, bukan sebagai turis yang melancong atau pelajar.
“Khawatir kejadian semacam ini ada unsur kesengajaan, mungkin saja ada pihak yang mengambil keuntungan sehingga sering kali terjadi dan diketahui ketika ada masalah seperti” terangnya
Sebagai komisi yang membidangi urusan ketenagakerjaan, kejadian ini akan disikapi. “Dalam waktu dekat akan kita lakukan pemanggilan pihak-pihak yang terlibat dalam hal ini Disnakertrans dan PJTKI, supaya dilakukan evaluasi agar tidak terjadi kejadian yang sama dilain waktu” pungkasnya(Mus)