Gresik,peloporkrimsus.com – Pelayanan kesehatan masih menjadi topik hangat bagi masyarakat Pulau Gili Timur, Desa Sidogedungbatu di Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Bawean. Pasalnya, warga yang sakit hendak dibawa rujuk ke RSUD Umar Mas’ud Sangkapura Bawean masih menggunakan perahu sampan milik nelayan setempat. Hal ini, akibat kapal bantuan Ambulans laut yang belum rampung diperbaiki. Sedangkan jarak antara Pulau Gili ke labuhan apung cukup lumayan jauh dan ditempuh sekitar kurang lebih satu jam perjalanan.
Dari hasil himpunan awak media, pada malam Sabtu (8/11), diketahui ada salah satu warga Pulau Gili Timur, Desa Sidogedungbatu yang sedang sakit dibawa menyeberang dengan kapal nelayan untuk segera dilarikan ke RSUD Umar Mas’ud Sangkapura Bawean.
Kepala Desa Sidogedungbatu, H. Supar membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa warga yang sakit tersebut atas nama Misdayya (55), warga Dusun Gili Timur. Pemerintah desa mendampingi pasien saat tiba di labuhan apung dan menyiapkan mobil untuk bisa secepatnya membawa pasien ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis secara intensif.
H.Supar menambahkan, pasien tersebut dibawa menyeberang oleh pihak keluarga dibantu warga setempat dengan menggunakan perahu sampan milik nelayan yang tidak dilengkapi dengan peralatan medis, sekitar pukul 21:00 WIB, Jum’at (8/11/2024) malam.
Pasien Misdayya merupakan keluarga penerima manfaat dari bantuan non tunai pangan (BNTP) di Pemerintahan Desa Sidogedungbatu. Kades H.Supar dalam kesempatan ini, berharap kepada pihak Puskesmas Sangkapura sebagai kepanjangan tangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik untuk segera mengoperasikan kapal Ambulans laut dan ditempatkan di Pulau Gili bukan di labuhan apung”, tandasnya.
Zainul Fata (42) warga Dusun Gili Timur mengungkapkan, bantuan kapal Ambulans Laut dari Pemkab Gresik diperuntukkan untuk warga Pulau Gili Timur dalam bidang pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, keberadaan kapal Ambulans laut sangat penting buat masyarakat Pulau Gili Timur. Namun akibat kurangnya pengawasan dan perawatan dari pihak terkait menyebabkan kapal tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah hingga saat ini masih berada di daratan Pulau Gili dalam perbaikan. Sehingga jika ada warga yang sakit dan harus dirujuk masih menggunakan perahu sampan milik nelayan yang tidak dilengkapi dengan peralatan medis dan sangat membahayakan nyawa dari pasien itu sendiri.
Fata panggilan akrabnya meminta kepada pihak terkait untuk segera menyelesaikan perbaikan kapal Ambulans laut tersebut dan ditempatkan untuk standby 24 jam di Pulau Gili Timur, Sabtu (9/11/2024).
Ditempat terpisah, Kepala Puskesmas Sangkapura, drg Syaiful Umami menyampaikan bahwa kapal Ambulans laut masih dalam proses perbaikan di Pulau Gili Timur. Dipastikan akhir tahun ini sudah bisa beroperasi untuk melayani masyarakat Pulau Gili Timur yang sakit dan perlu dirujuk. (FR)