TUBAN, peloporkrimsus.com – Tepatnya di kantor Balai Desa Nguruan Kecamatan Soko Kabupaten Tuban, hari ini Kamis (30/08/2018) sekira pukul 08:30 WIB, Agus Mustofa warga setempat datang untuk melaporkan peristiwa pencurian yang menimpa dirinya.
Pria tersebut menceritakan tentang alat olah raganya yang hilang dicuri oleh salah satu santri dari pondok pesantren Tanbihul Muta’alimin yang berlokasi disekitar rumahnya.
” Memang barang sepele, tapi apapun bentuknya itu tetap pencurian namanya ” ucap Agus.
Selain itu, Agus juga menyampaikan tentang keluhan warga sekitar pondok, bahwa ulah santri nakal tersebut telah membuat resah.
” Dimana akhlaq seorang santri, dan dimana para pembimbingnya, kok mereka bisa minum minuman keras, berkeliaran di malam hari dan tertangkap basah mencuri ” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anwari warga yang masih keluarga dari pemilik pondok menduding bahwa kelakuan santri tersebut telah mencoreng nama baik ponpes.
” Harusnya santri itu dikeluarkan, karena adanya dia (santri) banyak orang orang disekitar resah, bila perlu ponpes ditutup saja ” tegasnya.
Salah satu anggota BPD Nguruan yang ikut hadir pagi ini juga menambahkan bahwa dirinya turut kesal dengan ulah santri tersebut yang mencoreng nama baik desa.
” Saya pernah menangkap basah santri itu ketika sedang minum tuak di MA Musthofawiyah ” ujarnya.
Siswanto selaku Kepala Desa Nguruan sebagai mediator menjelaskan jika ponpes tersebut milik keluarga pelapor sendiri, selanjutnya dia berinisiatif untuk mengumpulkan keluarga pondok guna duduk bersama mencari solusinya. (Muh)
