Bima, Peloporkrimsus.com – Sebagai bentuk peduli terhadap budaya Bima kian punah, anggota koramil 1608/Woha Serda Agus Budi, pembina siswa siswi dari SMAN 2/Woha ingin menjadikan sekolah ini menjadi sekolah yang berdisiplin, sekolah yang mempunyai dedikasi yang baik, sekolah yang berprestasi dalam menimba ilmu yang diberikan para guru guru.
Kepada Wartawan Media Pelopor Hukum & Krimsus selasa (28/08/18), Serda Agus menceritakan beberapa program inovasinya termasuk Sekolah SMAN 2 Woha mengikuti lomba gerak jalan sekolah yang ia latih mendpatkan juara umum.
“Tidak hanya itu saja, Serda Agus juga pernah menjadi pembina mapala yang pernah dilaksanakan di tambora, dan mada pangga,”ungkapnya.
Kali ini dengan melihat kondisi budaya melemah. Agus, Selaku pembina kami membentuk grup kembali mbojo mantoi, dan creatif seni budaya uma lengge, sambori dibawah binaan koramil 04/woha, dengan demikian.
“Sman 2/Woha, kami bina agar selalu berkreasi untuk mencintai kultur budaya mbojo yang selama ini hampir punah, dengan berkreasi olah suara kami ciptakan lagu daerah yang kami beri judul Uma Lengge Mbojo Dana Pasaka, kreatif sarung tenun Bima, Sambori Yang Indah, Sambori Negeri Diatas Awan,” Jelasnya.
Kata agus, “Selama tiga hari kami berlatih untuk melantunkan lagu ini degan alat sekedarnya saja, salah satu contoh gitar dan kazon,” Ungkapnya.
Lagu ini merupakan lagu yang bertujuan untuk mengingat kembali kebudayaan yang telah diwariskan kepada penerus, dan mempersatukan mbojo agar hidup lebih damai, bersatu, arif dan bijaksana dan bangga dengan kearifan budaya lokal ketimbang budaya luar.
“Kami ingin sekolah sekolah dimanapun khususnya kabupaten bima dapat mempelajari kearifan budaya mbojo,”terang Agus.
Seperti tari wura bongi monca, gentao, atau tari tarian tradisional yang ada di bima,atau sejarah bima, sehingga mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas benar benar dapat mencintai budayanya sendiri, serta melestarikannya kelak suatu saat budaya dapat menjadikan leluhur budaya bima harapnya.(Rif)