Home Berita Puluhan Pencuri Benda Purbakala Asal Sumsel Bersandar Dikumpeh Kabupaten Muaro Jambi

Puluhan Pencuri Benda Purbakala Asal Sumsel Bersandar Dikumpeh Kabupaten Muaro Jambi

1508
0

Jambi,peloporkrimsus.com – Perahu ketek ini tidak seperti perahu ketek pada umumnya. Perahu ketek ini dilengkapi dengan mesin seperti penyedot air mesin pompa oksigen dan lain sebagainya.

Perahu ketik ini digunakan oleh warga untuk mencari barang antik atau barang purbakala yang ada di kawasan Suak Kandis. Warga yang mencari barang antik tersebut bukanlah warga setempat melainkan masyarakat dari Provinsi Sumatera Selatan. Di sini Mereka diduga di backup oleh masyarakat.

Sehari-hari mereka melakukan pencarian barang antik tersebut dengan menyelam ke dasar Sungai Batanghari. Mereka dengan sengaja merusak dasar sungai dengan alat-alat yang mereka bawa, tujuannya untuk mencari benda purbakala.

Informasi yang didapat, kawasan suaka di sini memang banyak didapat benda purbakala sebab di sini merupakan kawasan pelabuhan besar pada dahulu kala.

Kemungkinan waktu itu ada kapal-kapal yang tenggelam dan barang-barang milik masyarakat waktu itu terjatuh ke sungai.

Salah satu penambang yang dibincangi menyebut jika dikawasan Suak Kandis memang banyak didapat barang antik. Barang tersebut berupa mangkok, keris, cincin, emas dan lain sebagainya.

“Tergantung rezeki. Kalau lagi rezeki adolah dapatnyo,” kata warga.

Soal harga, dirinya menyebut jika harga bervariasi tergantung dengan nilai yang ditawarkan oleh kolektor.

“Pernah ada yang dapat mangkok kecil, harganya Rp 40 juta,” katanya lagi.

Sementara itu, warga setempat menyebut jika aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat yang mayoritas dari Sumatera Selatan itu hanyalah sebagai perusak lingkungan saja.

Kasihan nelayan-nelayan kita disini. Dulunya mudah cari ikan, kini sudah tidak bisa cari ikan lagi,” kata Muk warga Suak Kandis.

Katanya, pendapatan para pencari barang purbakala itu memang menjanjikan. Mereka bisa menghasilkan uang miliaran rupiah dalam satu bulannya. Namun demikian, tindakan yang dilakukan itu merupakan tindakan yang salah.

“Kasihan anak cucu kita nanti, mereka tinggal cerita saja. Kalau barang itu dinikmati orang sini masih mendingan, ini dinikmati oleh orang luar,” imbuhnya

Sumber : Tribun

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here