Home Berita Proyek Rehabilitasi dan Renovasi dari APBN 2023, Lima Titik di Pulau Bawean...

Proyek Rehabilitasi dan Renovasi dari APBN 2023, Lima Titik di Pulau Bawean Patut Dipertanyakan.

825
0

Gresik,peloporkrimsus.com – Proyek rehabilitasi dan renovasi prasarana sekolah dasar di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur diduga molor waktu dan patut dipertanyakan.

Dari himpunan di lapangan, proyek tersebut dianggarkan dari APBN 2023 – 2024 sebesar Rp 24.087.835.000 dengan Nomor Kontrak: 386/SPK/Cb 16.5.4/2023. Pekerjaan tersebut dilaksanakan selama 294 hari kalender, dan 180 hari kalender untuk masa pemeliharaan.

Proyek tersebut dikerjakan oleh PT. Hisar Makmur dengan konsultan pengawas PT. Manggalakarya Bangun Sarana KSO PT. Gapssary Mitra Kreasi, sebanyak 10 prasarana gedung sekolah dasar dan menengah Jawa Timur yang dikerjakan. Lima (5) prasarana sekolah dasar berada di Wilayah Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean. Namun, hingga saat ini, proyek itu belum juga selesai dan diduga molor.

Adapun proyek rehabilitasi dan renovasi prasarana sekolah dasar meliputi: UPT SDN 330 Gresik (Daun), UPT SDN 340 Gresik (Gili Timur), UPT SDN 350 Gresik (Pamona), UPT SDN 351 Gresik (Pancor), UPT SDN 354 Gresik (Sumbertorak).

Dari salah satu pekerja yang enggan disebut namanya mengatakan, pekerjaan prasarana gedung sekolah dasar dimulai sekitar bulan Oktober 2023, namun hingga saat ini gedung sekolah belum ada yang selesai, Rabu (24/7/2024).

Inisial O menambahkan, di lokasi sudah tidak terlihat adanya aktivitas dari para pekerja karena material yang diperlukan belum tersedia.

Hefni Safiyah mengamati adanya proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Pemukiman Wilayah I Jawa Timur yang ada di Pulau Bawean, sangat menyayangkan hingga kini belum kunjung rampung.

“Akibat molornya pembangunan 5 gedung sekolah dasar ini, pastinya berdampak kepada anak-anak yang sudah mulai aktif bersekolah. Walaupun sebelumnya menggunakan gedung sekolah milik swasta yang tidak jauh dari lokasi”, tandasnya.

Lebih lanjut Hefni panggilan akrabnya menegaskan, sepatutnya pihak pelaksana mengebut pekerjaan yang diduga sudah melebihi batas dari masa pelaksanaan. Ia, berharap pihak-pihak terkait untuk tetap memantau dan mengawasi proyek tersebut. Jika perlu turun ke lokasi pembangunan biar anak-anak (pelajar) tidak jadi korban.

Sekedar diketahui, bahwa di lima (5) lokasi pembangunan papan informasi proyek tidak transparan. (FR)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here