Probolinggo, peloporkrimsus.com – Untuk menyambut dan memeriahkan HUT Kemerdekaan RI yang KE 74, warga Dusun krajan 2 Serta Dusun Jati Desa Sepuhgembol Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo turut Serta menggelar karnaval Agustusan Disepanjang jalan Sukapura pada Sabtu (24/8/2019).
Acara yang diikuti oleh sebanyak 8.000 peserta mulai dari pelajar TK, SD, SMP hingga SMA dan juga maayarakat umum dimana kegiatan difokuskan di Disepanjang jalan sukapura kabupaten Probolinggo. Menurut Pantauan dari Media Pelopor hukum&Krimsus , arak-arakan yang ditampilkan oleh setiap peserta berbeda-beda dan memiliki keunikan tersendiri.
Mulai dari marching band, angklung, keanekaragaman pakaian adat, kendaraan militer hias, pakaian pengantin, hingga atraksi-atraksi lainnya sehingga membuat masyarakat dan pengguna jalan yang melintas merasa terhibur.
“Probolinggo ini kan daerah wisata, makanya dengan adanya karnaval Agustusan untuk Memperingati HUT RI yang KE 74 diharapkan bisa meningkatkan image dikabupaten Probolinggo Ini sebagai destinasi wisata unggulan khususnya di Jawa timur,” terang Perangkat Desa, Slamin CS.
Dia mengatakan, dengan adanya kegiatan karnaval Desa ini juga diharapkan bisa meningkatkan kebersamaan masyarakat dari 11 desa di Kecamatan Wonomerto ini untuk menjaga budaya dan kearifan lokal.
Oleh karena itu tema yang diambil dalam karnaval ini adalah disiplin berbudaya, meningkatkan kemandirian untuk menunju Indonesia yang unggul.
Terselenggaranya karnaval yang meriah ini, lanjut dia, ke depan khususnya didesa sepuhgembol kabupaten Probolinggo harus menjadi daerah percontohan dalam melestarikan kesenian dan kebudayaan. Sebelum mengadakan karnval, pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat desa, RT/RW, instansi pemerintahan serta komunitas seni dan budaya supaya supaya bisa ikut serta memeriahkan perayaan HUT Kemerdekaan RI tahun ini.
“Masyarakat sangat antusias menyaksikan acara tersebut. Untuk peserta yang ikut memeriahkan ada sekitar delapan ribuan,” ucapnya.
Seorang penonton warga Sepuhgembol , Asan (36) mengatakan, karnaval tersebut memang setiap tahun digelar, tepatnya Sesudah HUT Kemerdakaan pada 17 Agustus. Semua pihak terlibat dari masyarakat umum sampai budayawan dan pelaku seni.
Tujuannya untuk meningkatkan kebersamaan setiap masyarakat karena setiap tahun temanya berbeda-beda dan yang ditampilkan juga tidak pernah sama.
“Kesenian tradisional selalu ditampilkan dan berbeda-beda setiap tahunnya, ini karena perwakilan warga di 11 desa se-Kecamatan Wonomerto tidak pernah absen berpartisipasi,” tuturnya. (Man)