Bima, PH-Krimsus : Rijal putra Ibu Nurjanah (47) tergolong kuarga yang tidak mampu ini menahan air matanya, karena buah hatinya tidak bisa berjalan lagi, mengingat kedua kaki anaknya terkenak musibah kebakaran dua bulan yang lalu, siswa SMP enam kelas 1 desa risa, kecamatan woha, dusun kumbe ini membuat dirinya mengubur impiannya untuk menyaksikan Sang Putra mengejar cita-citanya, karena keluarga kekurangan biaya untuk berobat.
Saat Wartawan Pelopor menemui Rijal tidak mengenakan pakaian sehelaipun dengan duduk melipatkan kedua kakinya. Terlihat jelas Pembengkakan yang ada dikedua kakinya, bahkan tubuh anak itu kian mengurus. Melihat kondisi putranya, Sang Ibu merasa pilu dan berulang kali menitiskan air mata.
Ketika Ibu Nurjanah melihat buah hatinya, mengingat suaminya udah meninggal beberapa tahun yang lalu, Ia tak bisa menahan tangisnya terseduh, marah, emosi, kekecewaan, dan kesedihan itu bercampur jadi satu. Saat itu, gelap dunia ini bagi ibu tiga anak tersebut, “Saya sedih, melihat kondisi anak saya, yang kini Rijal dirawat oleh neneknya, sebab kami tidak ada tempat tinggal” Sedihnya.
“Rasanya mau pingsan, kecewa, kesal, mau marah bingung sama siapa, pokoknya serba salah. Saya bingung harus berbuat apa untuk Rijal, apalagi kami orang tidak mampu. Dan Rijal masil berumur (12) yang masih menginjak bangku kelas satu SMP,” ujar Nurjanah.
“Sejauh ini, saya masih melakukan terapi dan pengobatan tradisional,” kata Nurjanah. Warga Asal desa risa, Kecamatan woha, kabupaten bima itu berharap uluran tangan pemerintah dan masyarakat yang ada untuk berkenan membantu pengobatan Rijal. Ia sangat ingin mewujudkan cita-cita buah hatinya melanjutkan SMA demi menggapai impiannya menjadi seorang guru, saya sendiri akan berusaha sekuat tenaga.
Bagi yang berkenan menyalurkan bantuannya kepada Rijal, bisa menghubungi Ibu Nurjanah melalui alamat yang kami tulis diatas. (MUCH).