KEDIRI, Peloporkrimsus.com – Rianto (45) Ketua Kelompok Masyarakat Pemerhati Lingkukan dan penyelamatan Benda Cagar Budaya Damar Panuluh Nusanta mengaku bahwa kedatanganya keruma Mbh Sami (90) semata-mata hanya untuk silatorohmi dan juga berbagi rejeki.
“Kami kasian melihat keadaan si Mbh yang hidup tanpa ada suami juga anak bahkan makan juga di kasi tetangga,”Ucap Rianto Kepada Peloporkrimsus.com Minggu (6/1/2018).
Lebih lanjut Rianto menjelaskan, pertamakali dirinya tau Mbh Sami berawal saat si Mbh duduk di pinggir jalan membeli jagung pipil dengan harga Rp 4 (Empat Ribu Rupiah) untuk di buat makan Mengetahui hal itu kemudian Kami melakukan komonikasi, ternyata Mbh Sami adalah seorang yang hidup sebatang kara karena Suami dan Anak tercintanya suda lama di Panggil oleh yang Maha Kuasa (Alloh) Subhanalloh ta,ala.
“Mbh Sami tinggal di Dusun Sidodadi Desa Canggu Kecamatan Badas Kabupaten Kediri,”Terang Pria yang tercatat sebagai Anggota PWI Kediri ini.
Rianto berharap, muda- mudahan Mbh Sami segera mendapat Perhatian dari pihak terkait Supaya bisa mendapatkan hidup yang semestinya, sedangkan kedatangan Tim Damar Panulu sendiri bukan untuk mencari sensasi.
Namun sebagai Seorang Muslim berbagi rezeki adalah Wajib “Untuk ke adaan Si Mbh Alhamdulilah baik dan Kami juga baru saja minum secangkir Kopi bersama,”Pungkas Rianto Terpisah.
pada sebelumya AKP Muklason,S.H.Kapolsek Gampengrejo Polres Kediri bersama beberapa Wartawan juga memberikan bantuan kepada Mbh Ramija Nenek sebatang kara usia (97) Warga Rt 01/Rw 02 Dusun Gampengrejo Desa Gampengrejo Kecamatan Gampengrejo Kediri Sementara untuk menyikapi hal-hal sosial seperti itu peran Masyarakan sangat di perlukan agar para fakir miskin dapat termonitor dan bisa mendapatkan kehidupan layak dari Pemerintah.(Ulum)