Home Berita UPT SDN 357 Gresik di Pulau Bawean Akibat Longsor Akan Segera Dibangun...

UPT SDN 357 Gresik di Pulau Bawean Akibat Longsor Akan Segera Dibangun Kembali.

537
0

Gresik,peloporkrimsus.com – Bencana alam yang melanda Pulau Bawean khususnya di wilayah kecamatan Sangkapura, (5/3) sampai saat ini mengisahkan cerita pilu bagi warga Pulau Bawean. Kisah pilu ini sangat dirasakan orang tua murid Sekolah Dasar (SD) di Dusun Duku, Desa Sungai Rujing, Kecamatan Sangkapura, Kabupaten Gresik, Jawa Timur Pulau Bawean.

Bangunan sekolah yang berdiri sejak tahun 1983 ini, menjadi tempat menimba ilmu bagi 67 siswa. Mereka berasal dari desa-desa sekitar, yakni Desa Sungairujing dan Desa Daun. Dengan rusaknya bangunan sekolah, kegiatan belajar mengajar otomatis terganggu dan tidak maksimal.

Berbagai upaya revitalisasi dilakukan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani beserta jajaran. Bangunan UPT SDN 357 Gresik juga tidak luput dari prioritas revitalisasi. Berbagai kajian dilakukan, untuk memastikan keamanan lokasi pasca di revitalisasi.

Hasilnya, berdasarkan rekomendasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, lokasi bangunan UPT SDN 357 Gresik tergolong rawan bencana.

“Kunjungan kita ke Pulau Bawean kali ini, juga dalam rangka meninjau proses revitalisasi pasca bencana alam beberapa waktu yang lalu. Alhamdulillah proses revitalisasi sudah berjalan, tinggal membangun kembali UPT SDN 357 Gresik. Dari hasil kajian, bangunan sekolah ini akan kita pindah karena lokasi yang lama rawan longsor,” terang Bupati Gus Yani saat kunjungannya ke Pulau Bawean, Kamis (13/07).

Tidak hanya itu, Bupati Gus Yani menghibahkan tanah seluas 952 meter sebagai lokasi baru UPT SDN 357 Gresik. Tanah hibah yang berjarak tidak jauh dari lokasi dibeli oleh Bupati Gus Yani dari warga setempat dan direncanakan akan segera dibangun bulan September 2023.

“Dengan begini, harapannya anak-anak bisa segera bersekolah kembali dengan nyaman dan orang tua murid tidak was was,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik S. Hariyanto, S. Pd., M.M, dalam keterangannya menjelaskan, kondisi darurat tidak lantas membuat kegiatan belajar mengajar terhenti.

“Sejak roboh diterjang longsor, kegiatan belajar mengajar sempat berjalan daring. Untuk saat ini, sementara kegiatan belajar mengajar menempati ruang-ruang kosong di bangunan lama yang aman dari longsor. Pokoknya jangan sampai anak-anak tidak bersekolah,” tandas Hariyanto.
(Fairi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here