Bima, PH-Krimsus : Suasana di Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Rabu (18/10) Siang tadi Sekitar Pukul 14.50 Wita Kembali Memanas, Warga Dadibou dan Warga Desa Risa kembali Nyaris Bentrok di areal persawahan, bertempat di areal persawahan Desa Dadibou dan Desa Risa, Namun Bentrokan tersebut Berhasil dicegah Oleh Aparat Kepolisian Polres Panda yang bersenjata lengkap.
Ketegangan tersebut terjadi oleh adanya perkelahian antara pelajar SMA 2 Woha yang berasal dari Desa Dadibou dan Desa Risa Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Hingga Rabu Malam, Susana Dua Desa tersebut Belum Sepenuhnya Kondunsif, Sedikitnya 100 Personil Aparat dari Kepolisian Polres Bima disiagakan di kedua Desa tersebut.
Kejadian tersebut Bermula, Adanya siswa yang terlibat dalam perselisihan di SMAN 2 Woha antara, JAYA (16)) tahun yang berlamat di Desa Dadibou Status Pelajar kelas II di SMA 2 Woha bersama SAHLAN alias LEO, 16 Tahun kelas III SMA 2 Woha yang beralamat di Desa Risa Kecamatan Woha Kabupaten Bima.
Kronologis bermula, Sekitar pukul 13.15 Wita bertempat di SMA 2 Woha, terjadi perkelahian antar siswa yang berasal dari Dusun Minte Desa Dadibou dan Desa Risa. Dengan adanya perkelahian antar Siswa Tersebut sehingga menimbulkan reaksi dari sekelompok warga Desa Risa mendatangi SMA 2 Woha dengan menggunakan 1 unit kendaraan pick up dan 10 unit Roda (2) guna mencari siswa dari Desa Dadibou yang dilanjutkan dengan pertemuan di ruang Kepala sekolah SMA 2 Woha antara Agus Susanto dengan Kepala Sekolah SMA 2 ( Drs. Muhammad ) yg dihadiri oleh Kapolsek Woha, Bhabinkamtibmas Dadibou dan Babinsa Dadibou.
Adapun pernyataan dari Agus Bahwa kedatangan kelompok massa dari Desa Risa, dikarenakan mendapat informasi bahwa saudaranya menjadi korban penganiayaan yang dilakukan siswa SMA 2 Woha yang berasal dari Desa Dadibou,Selain itu, Massa juga Meminta Agar pihak Sekolah dalam hal ini Kepala Sekolah SMA 2 Woha segera memanggil siswa antar dua Desa yang terlibat guna dilakukan upaya musyawarah.
Namun pihak Kepolisian dari kapolsek Woha, Meminta kepada kelurga Agus susanto menjadi korban penganiayaan, agar sepenuhnya kasus ini dipercayakan kepada pihak kepolisian guna proses hukumnya.
Namun Setelah kembali dari Desa Risa Agus ddk dengan sekelompok warga Desa Risa kembali melakukan aksi provokasi terhadap warga lainnya, Sehingga menimbulkan warga Desa Risa Sekitar 50 orang memasuki persawahan, melengkapi dirinya dgn senjata tajam berupa panah dan senpi rakitan. guna memancing warga Desa Dadibou sekaligus membakar tanaman kacang ijo, serta merusak sebagian tanaman bawang merah milik warga Desa Dadibou.
Akibat adanya aksi provokasi dari warga Desa Risa, sehingga warga Dadibou yang berjumlah Sekitar 100 orang tersebut masuk ke areal persawahan guna melakukan aksi penyerangan / perlawanan. Dengan adanya kejadian tersebut anggota Polsek Woha yang Diback Up anggota Sat intelkam Res Bima yang dipimpin oleh Kapolsek Woha turun langsung ke areal perbatasan Desa Dadibou dan Desa Risa guna menghalau warga yang melakukan aksi saling serang serta melakukan penggalangan / himbauan terhadap warga kedua Desa untuk tidak mudah terprovokasi dan kembali ke Desanya. Sehingga sekitar pukul 16.00 wita warga kedua Desa kembali ke Desanya dan sebagian masih bertahan di perbatasan Desanya.
Aksi saling serang antar kedua Desa dipicu oleh adanya perkelahian antara sesama pelajar SMA 2 Woha yang berasal dari Desa Dadibou dan Desa Risa Kecamatan Woha Kabupaten Bima
Kehadiran Warga Desa Risa di SMA 2 Woha guna mencari pelaku dari Desa Dadibou yang diprovokasi oleh AGUS SUSANTO yang merupakan oknum anggota TNI yang bertugas di Kesatuan Rindam Bali dimana SAHLAN alias LEO, (16) kelas III SMA 2 Woha yang beralamat di Desa Risa Kecamatan Woha Kabupaten Bima, yaitu merupakan adik kandung dari anggota TNI tersebut.
Dengan adanya kejadian saling serang tersebut mengakibatkan kerusakan tanaman bawang milik salah satu wrga Desa Dadibou “Baharudin” (35) Tahun berjenis laki2 yang beralamat di Dusun Minte Rt.12 Desa Dadibou yang dilakukan oleh warga Desa Risa.
Kiranya Ka menempatkan personil pengamanan di kedua Desa guna mengantisipasi terjadinya aksi saling serang antar warga kedua Desa serta mengedepankan fungsi Bhabinkamtibamas untuk melakukan pendekatan terhadap Toga, toma dan Toda di kedua Desa.
Hingga Situasi terkini Masih terpantau Aman, Aparat Kepolisian dari Polres Panda disiagakan di TKP. (MUCH).