Muarojambi,peloporkrimsus.com – Ditengah kenaikan tarif BBM yang meresahkan hampir seluruh masyarakat, praktek-praktek penimbunan atau pelangsiran minyak diduga masih marak terjadi.
Terbaru, investigasi yang dilakukan oleh awak media mengarahkan kepada sejumlah temuan lapangan yang penuh akan kejanggalan.
Tak tanggung-tanggung, BBM subsidi jenis solar sebanyak 6 ton yang dikumpulkan oleh salah seorang pelangsir, digrebek oleh aparat kepolisian pada Selasa 20 September 2022 lalu sekira pukul 09.45 WIB.
Saat penggerebekan di lokasi penimbunan BBM yang berada di kawasan di Jl. Lintas Sumatera, Tempino, Kec Mestong, Kabupaten Muarojambi itu. Tampak Kasat Reskrim Polres Muarojambi, AKP Shirlen, kemudian Kanit Tidpiter Polres Muarojambi, beserta sejumlah anggota kepolisian lainnya.
Diduga pemilik tempat penimbunan BBM itu merupakan seorang warga sipil berinisial Mona. Ditempat itu juga diduga kuat menjadi tempat overtaf dan pengumpulan minyak oleh PT RDE.
Tak berhenti disitu, saat aparat mendatangi lokasi itu. Diduga pihak kepolisan meminta pemilik PT Rajawali Daya Energi, bernama Jundi untuk membawa minyak sebanyak 6 ton itu ke Polres Muarojambi.
Sumber awak media yang terpercaya meyakini sopir mobil minyak industri PT RDE dengan plat nomor kendadaan BH 8104 XU yang membawa minyak sebanyak 6 ton ke Polres Muarojambi itu berinisal RN.
Namun dua hari berselang pasca penggerebekan pihak Polres Muarojambi, hingga berita ini diterbitkan belum ada pengungkapan kasus di Polres Muarojambi.
Bahkan saat penggerebekan awak media dilarang untuk meliput peristiwa itu. Menjadi pertanyaan kemanakah minyak tersebut? Kemudian apakah PT RDE memiliki izin trasportir BBM industri juga bagi mobil-mobil industri lainnya yang mengambil minyak di tempat tempat penimbunan minyak yang diyakini merupakan milik sosok Mona itu.
Dan yang paling krusial, seperti apakah proses penegakan hukum di wilayah Kabupaten Muarojambi? Menarik untuk kita ikuti bersama. (Korwil Jambi)
