Probolinggo, PH-Krimsus : Kurang lebih Satu Tahun Proyek Tol PASPRO (Pasuruan Probolinggo) berjalan, Khususnya yang di Wilayah Probolinggo. Dengan adanya Proyek tersebut dari Wilayah Kecamatan Tongas sampai Kecamatan Leces, banyak Rumah, Sawah milik Warga yang kena Pembangunan jalan Tol PASPRO dan banyak juga Sawah milik Desa atau disebut kata lain Tanah Kas Desa (TKD) yang kena Pembangunan Jalan Tol.
Salah satunya, Tanah Kas Desa Clarak Kecamatan Leces yang kurang lebih 20 rb M, yang sekarang dalam Proses Pembangunan Jalan Tol PASPRO. Oleh karna itu, salah satu Tokoh Masyarakat Desa Clarak, Sebut saja si Jarwo Waktu di konfirmasi oleh Media PH-Krimsus, karna si jarwo asli Warga Desa clarak, sempat menanyakan terkait pengganti Tanah Kas Desa Clarak ke Kepala Desa Clarak, karna sampai saat ini Tanah Kas Desa Clarak Masih belum ada Penggantinya, Padahal Warga Desa Clarak yang mempunyai Sawah di sekitar Desa Clarak Sudah mengajukan Sawahnya (dijual) untuk di jadikan Pengganti Tanah Kas Desa Clarak, Jawab Pak Kades Masih dalam Proses. tutur salah satu Tokoh Masyarakat Desa Clarak ke pada Bapak Budi Selaku Ketua Lembaga PASKAL di Kabupaten Probolinggo.
Menurut Budi menyampaikan, seauai Peraturan Permendagri No.4 Tahun 2007 Pasal 15, bahwa Pelepasan hak kepemilikan Tanah Kas Desa sebagaimana dimaksut pada ayat (1) dilakukan setelah mendapat ganti rugi sesuai harga yang menguntungkan Desa dengan memperhatikan harga Pasar dan Nilai Jual objek Pajak (NJOP). Maka dari itu Ketua PASKAL akan bersurat kepada Mentri PUPR, bahkan ke Presiden tentang keterlambatan Realisasi Pengganti Tanah Kas Desa. Apalagi Warga sudah mulai resah, terhadap dampak proyek Tol yang semakin lama tidak pernah merespon keluhan Warga” Apakah memang Proyek yang sifatnya Nasional harus mengorbankan Desa dan Masyarakat”.tegas Budi selaku Ketua Lembaga PASKAL Kabupaten Probolinggo.(tim)
