BANJARBARU, PH-KRIMSUS : Kelurahan Loktabat utara adalah salah satu bagian dari wilayah Kota Banjarbaru yang letaknya masuk wilayah kecamatan Banjarbaru Utara dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Banjar Martapura, wilyah ini adalah salah satu wilayah yang di dominasi oleh perumahan yang di bangun oleh Developer atau istilah umum di sebut Perumnas, penghuni dari perumnas ialah dari berbagai kalangan, ada yang dari Pegawai Sipil Negara, masyarakat swasta , pedagang dan ada yang sekedar berinvestasi untuk anak kelak, ada juga yang di beli oleh masyarakat Kabupaten lain untuk anaknya yang sedang kuliah di wilayah Banjarbaru dengan maksud daripada sewa lebih baik beli ke developer dengan cicilan bulanan yang cukup murah.
Akhir- akhir ini masyarakat kelurahan di resahkan dengan aksi maling yang semakin berani, bahkan dala kurun waktu satu bulan pada lokasi yang sama terjadi pencurian tiga kali, yaitu di jalan Bougenvile yang saat itu di siang hari bolong ketika rumah di tinggalkan penghuninya keluar, rumah di bobol maling barang berharga seisi rumah semua di angkat oleh pencuri, padahal waktu itu tetangga sebelah sempat menaruh curiga ketika mendengar suara ribut di dalam rumah sebelah, namun karena melihat ada kendaraan parkir yang sama persis dengan kendaraan milik penghuni rumah sehingga tidak menaruh curiga, jadi modus pencuri tersebut sengaja memakai sepeda motor yang mirip dengan sepeda motor milik penghuni rumah, tak berselang beberapa waktu dari kejadian itu tetangga korban pun mengeluh karna kaca mobil di pecah pencuri pada malam hari sasaran pencuri adalah Tape mobil berhasil di gondol maling, kemudian senggang waktu dua hari dari kejadian pecah kaca, di jalan yang sama terjadi aksi pecah kaca pada mobil Strada Triton, rupanya aksi curi tape mobil yang kedua pun berjalan mulus.
Masyarakat sangat mengeluhkan kejadian ini, padahal tiap malam sudah ada pungutan keamanan dengan jumlah yang bervariasi dari Rp.25.000 sampai dengan 50.000 per bulan, namun ketika wakar setempat di konfirmasi jawaban yang di berikan tidak memuaskan dan seolah kejadian tersebut hal biasa dan merupakan kelalaian warga setempat, selain iuran keamanan padahal warga juga di bebani iuran oleh RT setempat dengan jumlah sekitar Rp.25.000 perbulan, ketika RT setempat di konfirmasi perihal kejadian tersebut jawabannya pun tetap sama bahwa kejadian tersebut merupakan kejadian biasa, dan hanya menghimbau agar warga berhati hati begitu saja.
Maraknya pencurian ini sudah sangat meresahkan warga namun hingga sekarang masih belum ada titik temu upaya pencegahan, apalagi menjelang Ramadhan dan lebaran sudah menjadi momok bagi masyarakat yang seolah sudah merupakan kejadian rutin tiap tahun bahwa pada bulan bulan tersebut sering terjadi kasus pencurian, situsi ini merupakan PR bagi aparat kepolisian terutama Polsek Banjarbaru Utara, bagimanapun sektor kepolisian harus mampu menciptakan situasi masyarakat yang aman dan kondusif agar kehidupan bermasyarakat tidak di bayangi rasa was was ketika meninggalkan rumah. Team