Surabaya-PH, Krimsus : Usai Lebaran, (1 Juli 2017)Sabtu dini hari sekitar pukul:01.35 wib, perempuan berparas cantik yang tidak di ketahui namanya dengan mengendarai mobil Daihatsu jenis Sirion warna putih dengan nopol L 1979 QT dari arah utara menuju ke selatan perempatan jalan Kertajaya ( tepatnya di depan restoran Padang) di duga secara tidak sadar ( dalam kondisi Mabuk ) menabrak pengendara motor ( penjual ayam).
Dari informasi yang berhasil dihimpun, perempuan berparas cantik menunjukkan sifat arogan kepada beberapa saksi kejadian yang sempat mengerubunginya, bahkan korban pengendara motor sempat di jadikan barang hina’an saat, korban menawarkan ganti rugi kepada pelaku. Korban meminta ganti rugi untuk biaya ongkos pijat dengan besaran nominal Rp.200,000. Pelaku menyetujui tapi dengan syarat biaya akan di transfer melalui rekening, dengan sedikit merintih menahan sakit, korban menjawab, tidak memiliki nomor rekening. Kembali dengan enteng dan arogan perempuan berparas cantik mengolok- olok korban dengan kalimat, ” zaman gini gak punya rekening orang model apaan mending jangan hidup di sini “, cecarnya kepada korban.
Menurut salah satu keterangan saksi yang tidak mau namanya di cantumkan, di lokasi kejadian mengatakan, ia sebenarnya jengkel terhadap pengemudi ( pelaku nabrak) karena sok sekali, seandainya cowok sudah saya pukul sayangnya cewek, ungkap saksi terhadap awak media.
Dari sikap pelaku yang arogan serta suka mengoceh dengan jarak agak dekat dari mulutnya tidak menebarkan aroma alkohol namun, dari keadaan kondisi yang sedikit sempoyongan di duga secara tidak langsung pelaku mabuk usai pesta narkoba. Tidak hanya itu perempuan cantik tersebut juga sempat mengajak awak media guna ikut mabuk bersama serta meminta nomor rekening, padahal korban yang di tabraknya bukan awak media, Pelaku yang tidak menyadari siapa yang di tabraknya dan asal sebut meminta nomor rekening kepada awak media, menyiratkan kesan kondisi perempuan berparas cantik dalam keadaan fly (mabuk ) Usai memberikan uang sebagai ganti rugi, pelaku meninggalkan tempat begitu saja tanpa di proses lebih lanjut oleh aparat kepolisian yang menangani nya.
Di ruang yang lain, salah satu anggota provost dengan inisial IM, yang turun menangani tragedi kecelakaan, saat di konfirmasi awak media mengapa pelaku penabrak motor tidak di proses terkait dugaan menyetir mobil dalam keadaan mabuk IM, selaku anggota provost dari kepolisian mengatakan urusan keduanya sudah selesai secara kekeluargaan, ya udah ! , anda siapa dan anda tidak tahu kalau saya dalam kondisi agak sakit, ujarnya dengan nada tinggi kepada awak media PELOPOR.
Dalam hal ini, jajaran kepolisian yang berjaga di pos perempatan jalan Kertajaya, adalah area wilayah Polsek Mulyorejo, di nilai tebang pilih karena pelaku sempat berbisik bisik dengan IM ( siratkan tanda kompromi terhadap pelaku ) dan kurangnya kejelian bahwa, perempuan yang berparas cantik mengemudi mobil dalam keadaan tidak sadar karena mabuk adalah sebuah kejahatan yang bisa di proses lebih lanjut guna mengetahui apakah perempuan yang berparas cantik benar – benar tidak dalam pengaruh atau dalam keadaan positif sebagai pengguna narkoba atau dalam keadaan mabuk yang lainnya.** MET.
