Home Berita Kampung Kreasi DPMD Jatim : Goal dan Punishment

Kampung Kreasi DPMD Jatim : Goal dan Punishment

444
0

Surabaya, peloporkrimsus.com – Pameran Kampung Kreasi menjadi tolak ukur keberhasilan “sesaat” dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Propinsj Jawa Timur. Kata “sesaat” menarik mengingat bahwa sebaran jumlah Desa se Jawa Timur berjumlah 8.666 desa yang identik dengan ribuan Bum Des, sehingga muncullah paradiks “sesaat” karena memang diikuti hanya segelintir Bum Des diantara ribuan Bum Des se Jawa Timur.

“Sesaat itu menjadi sebuah otokritik tajam ke DPMD Jatim untuk ke depan bisa melakukan giat kampung kreasi secara kontinue dan berkesinambungan, kalau bisa 1 tahun ada 12 kali giat kampung kreasi,” ungkap Heru MAKI. “Yang saya heran adalah munculnya euforia seakan akan berhasil programnya, sedangkan yang ikut pameran tidak berbeda jauh dengan peserta tahun tahun sebelumnya, ini pemberdayaan Palsu namanya, pemberdayaan fantasi yang kerap dilakukan DPMD Jatim,” lanjut Heru MAKI.

Menilik judul diatas, memang menarik ketika berbicara tujuan dan hukuman ( Goal and Punishment ) karena MAKI Jatim secara kelembagaan akan menarik permasalahan anggaran yang tidak tertera di dalam SIRUP LKPP 2023, dimana sesuai history, pameran kampung kreasi ini sudah pernah diselenggarakan dari tahun 2019 dan seterusnya. Kesengajaan dari penyamaran anggaran Kampung Kreasi dalam judul paket yang lain, itulah yang akan menjadi sebuah punishment yang akan digali dan dilabrak oleh MAKI Jatim.

“Sekali lagi, lagu lama selalu menjadi rutinitas untuk diterapkan, ini yang akan kita Dobrak,” ungkap Heru MAKI. Selain itu selama 4 hari, team Litbang dan Investigasi MAKI Jatim juga turun untuk mengumpulkan data beberapa potensi pelanggaran dan indikasi potensi “cash back” dalam pelaksanaan Pameran Kampung Kreasi tersebut. “Nanti akan kami release setelah mendengarkan klarifikasi dari DPMD Jatim, sesuai surat resmi MAKI Jatim dan setelah kami masukkan permasalahan ini ke APH, sabar nggih ” jelas Heru MAKI.

Menjadi sebuah pertanyaan yang menggelitik memang dalam konteks ” Goal or Punishment “.(Barok)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here