Home Berita Kegagalan kebijakan IDP-DAHLAN

Kegagalan kebijakan IDP-DAHLAN

510
0

Bima, Peloporkrimsus.com – Ibu kota, adalah kota tempat kedudukan pusat pemerintahan, tempat dihimpun unsur administratif, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Serta pusat inti dari rangkaian kegiatan ekonomi, pendidikan dan lain – lain.

Kecamatan woha sebagai ibu kota kabupaten bima kalau dilihat belum memenuhi unsur karena legislatif serta sebahagian besar aktifitas pemerintahan, pegawe negeri sipil dan perekonomian masih bertempat di kota bima. Proses pemindahan pusat aktifitas pemerintah kabupaten bima cukup panjang yang berimbas juga pada lambannya peningkatan sarana prasarana penunjang ibu Kota bahkan memperlambat pertumbuhan ekonomi pusat ibu kota.

Bisa dibayangkan dalam kurun waktu empat tahun itu seandainya pemda kabupaten bima memprioritaskan pemindahan ibu kota kabupaten bima berapa besar peningkatan pembangunan di kecamatan woha. Laju investasi perumahan pertokoan dan jasa lainnya akan cukup tinggi sebab ribuan pegawe negeri sipil pasti akan berpindah pada kawasan baru ini, begitu juga dengan pusat perbankkan serta perekonomian lainnya tentu akan memperioritaskan berada pada kawasan ini. Disusul oleh sarana pendidikan, transportasi yang akan memberikan dampak besar terhadap mobilisasi masyarakat dan barang yang akan ikut meningkatkan ekonomi kawasan baru.

IDP-DAHLAN pasca terpilih sebagai pemimpin baru kabupaten bima 2014 lalu tidak memikirkan prioritas pembangunan ibu kota kabupaten, padahal pemindahan ibu kota kabupaten harusnya menjadi semangat utama mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan terintegrasi. Semangat ini justru sengaja dihilangkan dari blue print kepemimpinan IDP-DAHLAN.

Kesekian kalinya saya terus menyoroti kebijakan IDP-DAHLAN dalam keberpihakannya membangun pusat ibu kota dan pembangunan – pembangunan lainnya yang cukup memberikan andil dalam percepatan perekonomian daerah. Saya lagi – lagi harus mengatakan kepemimpin idp-dahlan ini “gagal” tidak mampu menjalankan skema prioritas perencanaan pembangunan khusunya ibu kota kabupaten.

Apa jadinya kabupaten bima tanpa pusat ibu kota?

Ibu kota merupakan pusat kegiatan inti dari seluruh rangakain dan semua aktifitas terintegritas pada pusat ibu kota. Coba Kita perhatikan dalam waktu empat tahun kebelakang masing – masing kutub pertumbuhan ekonomi dan jasa di wilayah kabupaten bima masih merangkak belum ada kebijakan yang betul – betul menjamin prioritas pembangunan kawasan inti.

Masing – masing kutub pertumbuhan di wilayah kabupaten bima saling berdiri sendiri tidak ada yang menggambarkan keterkaitan aktifitas kawasan – kawasan tersebut bila ini dibiarkan sama saja kabupaten bima tanpa induk atau sama saja dengan anak ayam kehilangan induk.

Apabila ini terus terjadi tidak heran beberapa wilayah potensial akan meminta diri untuk merdeka atau membentuk wilayah sendiri. Penulis : Zangaji Sape.

Editor : Muchtar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here