PH-Krimsus: Akbar 3x, Alloohu Akbar, Kullamaa halla hilaalun wa abdar, Alloohu Akbar, Kullamaa shooma shoo~imun wa afhor, Alloohu Akbar, Kullamaa tarookum sahaabun wa amthor, Alloohu Akbar, Laa Ilaaha Illallohu Alloohu Akbar, Alloohu Akbar Wa Lillaahil~hamd (du),ย Amma Ba’dh, : Ma’aasyirol Muslimin Rohimakumulloh,
Dari hari kemarin, Romadhon kita perhatikan, kita lihat dari kejahuan, kita dekati, lalu kita sapa ia, hendak pergi kemanakah engkau yaa Romadhon kariym?… Maka dengan lembut ia menjawab dan berkata, aku akan pergi jauh dan mungkin lama, tlg sampaikan pesanku kepada si mukmin, bhw syawwal akan tiba sebentar lagi, ajaklah si mukmin sabar untuk menemani hari-hariย dukanya, peluklah istiqomah pada saat ia kelelahan dalamย perjalanan menuju taqwalloh,
Bersandarlah pada tawaddhu’ pada saatย kesombongan datang menyerang, mintalah nasehat dari al-qur’an dan sunnah disetiap masalah yg dihadapi, sampaikan pula salam dan terima kasihku kepada si mukmin, karena ia telah menyambutku dengan suka cita, kelak si mukmin itu akan kusambut kedatangannya dipintu surga dari pintu arroyyaan.
Minal ‘Aaidiyn, wal faa~iziin, wal maqbuuliin, kullu ‘aamin wa antum bikhoiir, wa taqobbalallohu shiyaamanaa wa shiyaamakum, taqobbal yaa kariym.
Kami atas nama kru dan jajaran para pengurus serta segenap para wartawan Majalah/Tabloit PELOPOR HUKUM DAN KRIMSUS, apa bila ada kekhilafan dan kesalahan yg sengaja ataupun tidak, kami mohon maaf yg mendalam lahir dan bathin kepada para pelanggan, donatur, semua instansi terkait pada hususnya dan seluruh rakyat NKRI pada umumnya.
ALLOOHU AKBAR WA LILLAAHIL-HAMD(DU),
Ma’aasyirol Muslimin Rohimakumulloh, Saudara-saudaku kaum muslimin dan seluruh rakyat NKRI yang berakhlaqul karimah, yang sy hormati ๐๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐
Dizaman azali/dizaman ruuh, Alloh swt telah menyatakan kehendaknya yg tidak dapat dihambat oleh siapa saja, maka terjadilah dialog antara Sang Khooliq/Alloh yg maha segala-galanya dengan para Malaikatnya, kehendak Alloh itu telah termaktub fiy Mahkamil-‘Aziiz (Didalam kitab suci Al-Qur~aanul kariym) : “INNIY JAA~’ILUN FIL~ARDHI KHOLIYFAH”, “AKU AKAN MENCIPTAKAN KHOLIFAHKU DIMUKA BUMI”, al~aayah s.a
Saudara-saudara, apakah kholifah itu? Kholifah ialah pengganti, kholifah juga adalah pelaksana.
Ketika Malaikat mohon bertanya kepada Alloh, “yaa Allooh?…kenapa manusia yg hendak Kau jadikan kholifah?,,, bukankah mereka hanya dapat menumpahkan darah dan merusak diatas bumi saja…. Kenapa bukan Malaikat? Padahal Malaikatlah yg selalu membacakan tasbih dan mensucikan Alloh, maka dengan tagas Alloh menjawab,
“INNIY A’LAMU MAALA TA’LAMUUN”…. “SUNGGUH AKU LEBIH TAHU DARI PADA APA YANG KAMU TIDAK TAHU”,
Setelah itu diajarkanlah segala nama kepada manusia pertama “Adam” a.s, dan seluruh Malaikat tadi diperintah oleh Alloh supaya menghormat bersujud kepada Adam a.s.
Alloohu Akbar Wa Lillaahil~hamd (du), Ma’aasyirol Muslimin Rohimakumulloh,
Ketika sy merenungkan kebesaran, keagungan dan belas kasih Alloh kepada makhuqnya, terutama kepada manusia, sy teringat akan dua hadits qudsi yg terkenal dan patut untuk kita jadikan pondasi hidup kita dalam mengarungi hidup pada semua aspek kehidupan, dan kiranya perlu diingat: “Apa Hadits Qudsi itu?”, Hadits Qudsi itu ialah,
“KALAM-KALAM ALLOH/ FIRMAN-FIRMAN ALLOH/DAWUH-DAWUH ALLOH YANG TIDAK SEMPAT TERTULIS DALAM MUSH~HAB UTSMANIYYAH <AL-QUR’ANUL KARIM>, NAMUN DISAMPAIKAN/DISABDAKAN DENGAN FASHIH OLEH BAGINDA ROSULILLAAHI MUAMMADIN SAW”. Adapun hadits qudsi yg pertama mengatakan: “Wahai Adam, kamu Aku ciptakan semata-mata buatku sendiri, bukan untuk yang lain, dan Aku ciptakan segala sesuatu ini semata-mata Aku sediakan buat kamu Adam, oleh karena itu, demi hakKU atasmu, jangan kamu sampai bimbang terhadap segala sesuatu yang KU ciptakan untukmu, sehingga kamu lupa kepada yang menciptakan dirimu sendiri”.
Kemudian hadits qudsiย yang kedua mengatakan,:
“Wahai Adam, kamu AKU ciptakan, semata- mata untukKU sendiri, bukan untuk yang lain, karena itu jangan kamu ber main-main, sebab rezekimu buat menghadapi hidup didunia ini telah AKU jamin, karena itu jangan kamu mencarinya jauh-jauh sehingga AKU engkau tinggalkan, wahai Adam, carilah AKU, pasti akan engkau temui AKU, JIKA AKU TELAH ENGKAU TEMUI, MAKA SEGALA SESUATUPUN PASTI ENGKAU TEMUI, TAPI, JIKA AKU TELAH LUPUT DARI PANDANGANMU, JIKA AKU TELAH SIRNA DARI INGATANMU, MAKA SEGALA SESUATUPUN PASTI LENYAP DARI SISIHMU, ketahhilah Adam, bahwa AKU lebih suka/cinta kepadamu dari pada makhluqKU yang lain”,_
ALLOOHU AKBAR WA LILLAAHIL-HAMD(DU),
Ma’aasyirol Muslimin Rohimakumulloh, Saudara-saudaku kaum muslimin dan seluruh rakyat NKRI yang berakhlaqul karimah, yang sy hormati ๐๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐ธ๐
Dan dizaman azali/ruuh Alloh menawarkan satu tanggung jawab amanah kepada semua makhluq yang ada pada saat itu, dengan firman Alloh yg terkenal menyatakan : “Sungguh AKU telah menawarkan tanggung jawab amanah kepada semua langit, bumi dan gunung-gunung, namun semua merasa keberatan dan menolaknya, lalu dipikulkanlah dia oleh manusia”….al-aayah s.a. oleh karena itu seorang ‘ulama’ besar yg tersohor pada abad ke lima hingga sekarang ini, yg bergelar “Hujjatul Islam” yg bernama al-Imamul Ghozali r.a,”, beliau mengatakan, “Walaupun manusia itu barang yg kecil saja, jika dibandingkan dengan besar dan megahnya ketujuh petala langit dan bumi, namun yg sanggup menerima tanggung jawab amanah yg berat itu, justru manusia itu sendiri, oleh karena itu, RUUH manusia yg besar itu, lebih besar dan lebih luas dari pada langit, bumi dan gunung-gunung.
Alloohu Akbar Wa Lillaahil hamd (du), Ma’aasirol Muslimiin Rohimakumullooh
Umur kita manusia ini memang pendek, bahkan terlalu pendek, jika dibandingkan dengan umur bumi, dimana sebelum ada manusia, bumi sudah berumur ratusan juta tahun, namun lantaran ada IMAN didada, maka umur manusia itu jadi panjang, manusia mempunyai iman, bahwa MATI /AL-MAUT bukanlah perhentian terakhir dalam perjalanan ini, MATI itu hanyalah perhentian sementara saja, atau perpindahan dari alam yg fanak kepada alam yg baqo’, “Al-‘Aysyu naumun, wal~mayyitu yaqdzoh (tun), wal mar~u bainahumaa khoyaalu syaarin”, “Hidup adalah tidur sejenak, dan mati adalah kesadaran, dan manusia berjalan diantara keduanya laksana hayal”, nah ditempat yg baru itulah kelak kedatangan mereka akan disambut oleh Alloh dengan sambutan kata, “Selamat datang wahai orang-orang yg beriman, yg bertaqwa, bersenang dirilah kamu, dan masuklah kamu kedalam surga buat kekal selama-lamanya”. Alloohu Akbar Wa Lillaahil hamd(du), Ma’aasyirol Muslimin Rohimakumullooh,….
Jadi manusia itu pada hakekatnya, dijunjung tinggi oleh Alloh, diangkat martabatnya, dan tak tanggung-tanggung tempat yg disediakan oleh Alloh buat manusia, bahkan yg sekarangpun boleh dia tempati, yaitu “DEKAT DENGAN ALLOH, ALLOHPUN DEKAT DENGAN DIA, “Wa idzaa sa~alaka ‘ibaady ‘anniy, fa inniy qoriyb”, “Jika hamba-hambaku bertanya kepadamu Muhammad (Nabi saw), dimana AKU, maka katakanlah, bahwa AKU sangat dekat”, dan Alloh swt juga menyatakan, “Bagi Allohlah barat, dan bagi Allohlah timur, dan kemana saja kamu berpaling, disana ada wajah Alloh/ada Dzaatulloh”, al-ayah s.a. dan pada hakikatnya kita manusia ini lebih dekat kepadanya dari pada urat leher kita sendiri, “WA NAHNU AQROBU ILAIHI MIN HABLIL WARIYD”, s.a. Ma’aasyirol Muslimin ,,,, Sebenarnya, semua ayat yang pendek-pendek yg saya sebut diatas, adalah ayat yg memperkuat tauhid, hubungan langsung dengan Alloh swt, dengan berkiyakinan tidak ada dukun sakti dll, sehingga dengan kiyakinan inilah manusia dapat diakuhi sebagai kholifah, sejak dari nabi Adam pribadi hingga keturunannya. Alloohu Akbar Wa Lillaahil~hamd(du), Setelah manusia dinyatakan dekatnya dengan Alloh, manusia tidak dibiarkan pasif begitu saja, bahkan mereka diperintah untuk lebih aktif terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya kepada Alloohu Jalla Jalaaluh.
ALLOOHU AKBAR WA LILLAAHIL-HAMD(DU),
Ma’aasyirol Muslimin Rohimakumulloh, Saudara-saudaku kaum muslimin dan seluruh rakyat NKRI yang berakhlaqul karimah, yang sy hormati
Ajaran dan didikan apakah yg kita terima dari islam selama ini?,,, Ajaran dan didikan yg kita terima selama ini, adalah jiwa yg besar, cita-cita yg besar, jiwa yg tidak mau menundukkan kepala kepada sesama makhluq, kecuali kepada Alloh, jiwa yg tidak takut kepada pangkat, kepada paku-paku yg bertengger dileher, kepada bintang-bintang yg berhias didada, jiwa yg tidak takut kepada tanah yg dipancangkan ber hektar-hektar banyaknya, jiwa yg tidak takut kepada uang yg bertumpuk di bank, kenapa demikian? Karena mereka pada hakikatnya hanyalah makhluq belaka, yg asalnya tidak ada, kemudian ada, tetapi pada akhirnya mereka pasti lenyap, baik lenyap yg memakai atau lenyap yang dipakai, namun bagi kita kaum yg ber iman kepada Alloh wajib percaya dan yakin seyakin-yakinnya, bahwa ada dua hal yg lolos dan tetap kita bawa sampai kita menghadap Alloh kembali, yaitu “IMAN DAN AMAL SHOLOH”, Nah…. IMAN DAN AMAL SHOLIH INILAH YANG TIDAK DIAKUI OLEH PRANG-ORANG MATRIALISTIS”. Robbanaa aatinaa fiddun~yaa hasanah (tan), wa fil aakhiroti hasanah (tan), wa qinaa ‘adzaaban~naar (ri), wal hamdu Lillaahi Robbol ‘aalamiin. Demikian yg dapat kami sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf, dan semoga bermanfaat untuk kita semua, aamiin YRA, Ilaahiy Anta Maqsuudiy Wa RidhooKA Mathluubiy, Wa HadaanaaLLOOHU Wa Iyyaakum Ajma’iin, Wassalaamu ‘Alaikum War Wab,_Abuya Maulana KH Irsyad Midchol, al-Bayaaniy.