Muaro Jambi. peloporkrimsus.com – Lagi lagi dari kapal TB (Tack boat) membawa tongkang Ponton berisikan Batubara dalam jumlah Beban Tonase Besar menabrak kerambah Ikan milik warga di pinggiran Sungai batanghari.
Kejadian tersebut bermula kapal TB tongkang Sumber Mas XV yang di towing (Penarik/pengangkut) oleh TB melati 10, Sumber perkasa 3 dan di bantu asis oleh TB Tirta 2,
Setelah bermuatan dari sungai ruan tebo pada hari senin 25/12/2023 dengan tujuan stockpile talang duku
Keterangan yang didapat sumber IWO I Provinsi Jambi dari awak kapal menyebutkan “kami bermuatan dari tebo pada perjalanan melintasi perairan sungai duren terjadi insiden di hari selasa lalu pada siangnya menabrak kerambah milik warga lebih kurang sebanyak 21 kerambah
Kejadian tersebut dari geraknya kapal TB tidak diketahui penyebabnya arus atau olengnya kapal hingga melaju ke pinggiran sungai, dan sempat juga ABK lain dari video yang beredar di media sosial terdengar bunyi alarm Sirinai tanda bahaya dan suara memekik (menjerit) memberi tahu ada warga yang masih berada di kerambah menjauh dari insiden agar tidak ada korban jiwa,
namun kapal tidak terelakkan menyapu habis berserakan kerambah ikan milik warga sepanjang sungai yang dilewati,” sebut anak buah kapal milik Ationg tanpa mau disebutkan namanya.
Warga dari pemilik kerambah akibat dari insiden itu mengalami kerugian cukup fantastis, yang tidak lain sebagai tempat bergantung nya kehidupan ekonomi tradisional perikanan sungai batanghari tidak dapat memanen hasil ikan sebagai pemasok ikan terbesar provinsi jambi yang akan dipasarkan ke pusat perbelanjaan angsoduo kota jambi.
Terpisah, sabtu siang (30/12/2023) menurut Sidik pemilik kerambah ikan dengan pihak kapal yang nabrak sudah ada perundingan kesepakatan untuk mengganti kerugian hancurnya kerambah dan jumlah ikan puluhan ribu dari 1 kerambah, dan data semua yang ada sebanyak 30 keramba ikan,
Untuk itu kami menunggu pihak pemilik kapal saudara Ationg bertanggung jawab atas kerugian kami, padahal sepekan lagi akan menikmati hasil panen dijual untuk tahun baru 2024, menjadi gagal total panen besar” Ujar seorang pemilik kerambah.
(tem)