Home Berita PEMBELIAN PESAWAT TEMPUR DASSAULT RAFALE APAKAH KEPUTUSAN YANG TEPAT DALAM MENJAGA...

PEMBELIAN PESAWAT TEMPUR DASSAULT RAFALE APAKAH KEPUTUSAN YANG TEPAT DALAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI

452
0
Ananta Rifky Sabila, Mahasiswa Ilmu Politik.

peloporkrimsus.com – Indonesia merupakan negara kepulauan(Archipelago State) dan negara dengan panjang garis pantai terpanjang ke dua di dunia. Ini membuat Indonesia menjadi negara yang sangat indah dan terkenal hingga ke manca negara. Butuh waktu yang cukup lama untuk mengelilingi sekaligus menikmati indahnya Indonesia, karna luasnya yang cukup besar, terlebih lagi dengan setiap daerahnya yang mempunyai berbagai macam keunikan. Berbagai macam kata-kata maupun kalimat-kalimat tidaklah cukup untuk menggambarkan betapa Indahnya Indonesia. Tuhan telah menciptakan negara yang indah ini, tugas kita ialah menjaganya.

Akan tetapi menjaga Kedaulatan NKRI bukan hal yang mudah, Kondisi geografis Indonesia yang cukup luas dan terdiri dari pulau pulau membuat sulit mengamankan wilayah Indonesia, Seperti sering terjadinya tindakan pelanggaran di wilayah Indonesia seperti Pencurian Ikan,masuknya kapal asing,Imigran gelap,Pesawat asing memasuki wilayah Indonesia tanpa izin,bahkan China mengklaim kepulauan Natuna sebagai bagian dari wilayah mereka di Laut China Selatan, Hal ini menjadi ancaman tradisional maupun non tradisional.

Pesawat tempur penting bagi pertahanan Indonesia, untuk menjaga keamanan Indonesia di Udara,laut,dan darat.Jumlah Pesawat tempur di Indonesia masih tergolong sedikit di banding negara di Asia lainnya seperti India dan Singapura di Asia Tenggara yang berbatasan langsung dengan wilayah perairan Indonesia, Pembelian Pesawat jet tempur generasi 4.5 Dassault Rafale buatan Perancis adalah langkah Indonesia dalam memperkuat keamanan dan kedaulatan wilayah Indonesia.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu sepakat membeli 42 unit pesawat tempur Rafale. Kontrak awal diteken untuk 6 pesawat terlebih dahulu. Sekjen Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto mengatakan pembelian jet tempur Rafale diperlukan mengingat saat ini Indonesia hanya memiliki 49 pesawat tempur, termasuk Sukhoi. Itupun, katanya mayoritas berumur 20-30 tahun.”Indonesia saat ini hanya mengandalkan 33 pesawat F-16 AM, BM, C dan D yang sudah berusia lebih dari 30 tahun, serta 16 pesawat Sukhoi 27 dan 30 dengan usia hampir 20 tahun sebagai pesawat tempur utama,” ujar Donny dalam diskusi virtual, Kamis (17/02/2022).

Indonesia adalah negara defensif aktif dan bukan negara ofensif, dengan pembelian pesawat jet tempur membuat pertahanan Indonesia semakin kuat dan membuat negara luar berpikir dua kali untuk menyerang Indonesia. “Seni berperang paling baik adalah menjaga negara sendiri”(sun tzu dalam buku seni perang).

Opsi pembelian pesawat jet tempur buatan perancis dianggap pilihan yang paling tepat karena pesawat tempur Indonesia sudah berumur dan membutuhkan regenerasi jet tempur.Jika tidak menjadi pembenahan sekarang maka akan mengancam pertahanan RI ke depannya.Menhan sudah mengunjungi negara lain demi mencari alutsista terbaik,Korea Selatan,Jerman,Amerika Serikat dan Rusia, Dan pilihan akhir mengarah ke perancis. Kualitas Alutsista perancis tidak kalah kualitasnya dengan negara maju lainnya. Posisi Perancis di kancah Internasional tergolong netral di bandingkan dengan negara eropa lainya hal ini menjadi salah satu pilihan pengadaan alutsista bagi Indonesia.

Indonesia memang sudah lama mengincar jet tempur buatan Rusia Su-35, Keunggulan dari pesawat buatan Rusia itu adalah kelincahan nya dalam bermanuver di udara hal ini menjadi daya tarik negara Indonesia untuk membeli jet tempur Su-35. Akan tetapi sanksi embargo dari negara Amerika Serikat membayangi Indonesia karena Instrumen hukum Amerika melawan musuh amerika (CAATSA), hal ini membuat Indonesia mengurungkan niatnya untuk memboyong Su-35 buatan Rusia ke skuadron angkatan udara RI.

Tentu sanksi dari Amerika harus di pertimbangkan oleh karena itu pembelian pesawat tempur dari perancis merupakan langkah yang dianggap tepat karena posisi Perancis dalam kancah Internasional tergolong netral hal ini menjadi pertimbangan Indonesia dalam pengadaan alutsista. (Ananta Rifky Sabila)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here